Pemerintah Percepat Insentif Nakes Covid-19
loading...
A
A
A
Untuk treatment, Mufida menemukan banyak fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang mulai penuh kapasitasnya. Tenaga kesehatan dan tenaga medis juga sudah overload dalam menangani pasien. Bahkan, banyak juga nakes yang gugur akibat terpapar Covid-19.
“Standar layanan fasyankes belum sama dalam penanganan pasien Covid-19, obat belum ada, alat kesehatan, APD (alat pelindung diri), obat dan nutrisi perlu ditingkatkan lagi,” tambah Mufida.
Sementara hingga kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah 3.874 kasus. Dengan demikian, akumulasi total kasus mencapai 275.213 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 37.272 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). (Baca juga: Susu Colostrum Diklaim Mampu Pulihkan Saraf Kejepit)
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 3.611 orang, sehingga total 203.014 orang sembuh. Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 78 orang, sehingga meninggal menjadi 10.386 orang. Sementara itu, 129.553 orang menjadi suspek Covid-19.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo terus mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat memahami dan sadar bahwa manusia menjadi perantara utama menularnya virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit corona virus disease 2019 atau Covid-19.
Menurut dia, perantara penularan penyakit Covid-19 berbeda dengan flu burung atau flu babi. Penularan virus corona jenis baru itu terjadi setelah ada kontak langsung dari orang-orang terdekat. Dengan kata lain, orang-orang terdekat ini saling mengancam apabila tidak menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
“Dan bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili, atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi. Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati,” jelas Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Penyerahan Bantuan bersama Pemerintah Provinsi Aceh, di Aceh melalui siaran pers yang diterima SINDO Media, kemarin. (Lihat videonya: Dua Kelompok Ormas di Bekasi Selatan Terlibat Bentrok)
Sebagai bukti, dia mengungkapkan, berdasarkan hasil data Satgas Penanganan Covid-19 yang menunjukkan bahwa 7% penderita Covid-19 di Wisma Atlet adalah mereka yang tidak pernah keluar rumah. Data tersebut sekaligus kembali menegaskan bahwa para penderita Covid-19 tertular dari orang-orang yang berada di dekatnya. (Binti Mufarida/Kiswondari)
“Standar layanan fasyankes belum sama dalam penanganan pasien Covid-19, obat belum ada, alat kesehatan, APD (alat pelindung diri), obat dan nutrisi perlu ditingkatkan lagi,” tambah Mufida.
Sementara hingga kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah 3.874 kasus. Dengan demikian, akumulasi total kasus mencapai 275.213 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 37.272 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). (Baca juga: Susu Colostrum Diklaim Mampu Pulihkan Saraf Kejepit)
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 3.611 orang, sehingga total 203.014 orang sembuh. Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 78 orang, sehingga meninggal menjadi 10.386 orang. Sementara itu, 129.553 orang menjadi suspek Covid-19.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo terus mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat memahami dan sadar bahwa manusia menjadi perantara utama menularnya virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit corona virus disease 2019 atau Covid-19.
Menurut dia, perantara penularan penyakit Covid-19 berbeda dengan flu burung atau flu babi. Penularan virus corona jenis baru itu terjadi setelah ada kontak langsung dari orang-orang terdekat. Dengan kata lain, orang-orang terdekat ini saling mengancam apabila tidak menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
“Dan bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili, atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi. Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati,” jelas Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Penyerahan Bantuan bersama Pemerintah Provinsi Aceh, di Aceh melalui siaran pers yang diterima SINDO Media, kemarin. (Lihat videonya: Dua Kelompok Ormas di Bekasi Selatan Terlibat Bentrok)
Sebagai bukti, dia mengungkapkan, berdasarkan hasil data Satgas Penanganan Covid-19 yang menunjukkan bahwa 7% penderita Covid-19 di Wisma Atlet adalah mereka yang tidak pernah keluar rumah. Data tersebut sekaligus kembali menegaskan bahwa para penderita Covid-19 tertular dari orang-orang yang berada di dekatnya. (Binti Mufarida/Kiswondari)
(ysw)