Demokrat Tolak Klaster Ketenagakerjaan, Tapi Tetap Ikut Pembahasan RUU Ciptaker

Sabtu, 26 September 2020 - 17:28 WIB
loading...
Demokrat Tolak Klaster...
Demokrat Tolak Klaster Ketenagakerjaan, Tapi Tetap Ikut Pembahasan RUU Ciptaker
A A A
JAKARTA - Sebagian fraksi yang awalnya menolak untuk membahas klaster ketenagakerjaan dalam Rancangan Undang-Undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja ( RUU Ciptaker ) pada Jumat (26/9/2020) malam berubah sikap. Ini setelah pemerintah memberikan penjelasan mengenai usulan perubahan klaster ketenagakerjaan lebih detail dan komprehensif pada hari ini.

Hanya Fraksi Partai Demokrat (FPD) yang bersikukuh menolak klaster ketenagakerjaan itu masuk dalam pembahasan RUU Ciptaker. Namun, FPD tetap ingin ikut dalam pembahasan semua klaster di Panitia Kerja (Panja) RUU Ciptaker di Badan Legislasi (Baleg) DPR. (Baca juga: Pemerintah Jelaskan 7 Substansi Perubahan UU Ketenagakerjaan di RUU Ciptaker)

“Soal tenaga asing dari seberang, alatnya masih pakai bahasa sana. Tenaga asing datang ke sini hanya untuk (menekan) on-off-nya (alat), mohon maaf saja, kita harus terbuka, jujur, objektif, jangan ada penghalusan bahasa tapi substansinya lebih jelek. Sama juga dengan upah minimum, saya harus apresiasi,” kata anggota Panja RUU Ciptaker dari FPD Benny Kabur Harman dalam rapat, Sabtu (26/9/2020). (Baca juga: Golkar-PKB Minta Pembahasan Klaster Tenaga Kerja RUU Cipta Kerja Berlanjut)

Karena itu, Wakil Ketua FPD DPR ini menegaskan kembali atas sikap Fraksi Partai Demokrat semalam, bahwa pihaknya memohon agar klaster ketenagakerjaan ini tidak dilanjutkan pembahasannya. Sebab, isu ketenagakerjaan ini merupakan isu sensitif. Namun, Demokrat tidak menghalangi jika fraksi-fraksi lain tetap ingin melanjutkan pembahasan klaster ini.

“Tapi, apabila teman-teman memutuskan melanjutkan, itu hak. UU MD3 mengatur semua mekanisme pengambilan keputusan. Karena itu nanti, agar tidak menghalangi teman-teman, silakan lanjutkan pembahasan DIM-nya (daftar inventarisasi masalah), tapi fraksi kami menolak klaster tenaga kerja masuk dalam undang-undang ini,” tandasnya. (Baca juga: RUU Cipta Kerja Memuat 10 Materi Klaster Ketenagakerjaan)

Namun, sambung anggota Komisi III DPR ini, jika tetap dilanjutkan, Fraksi Demokrat ingin tetap dilibatkan dalam pembahasan dan mekanisme pengambilan keputusan sesuai dengan tingkatan-tingkatan pengambilan keputusan dan sampai rapat paripurna sebagai titik penghabisan perjuangan Demokrat.

“Tidak berarti kami tidak setuju, tidak dibolehkan kami ikut membahas. Kalau kami walk out itu nanti dulu, jangan di situ. Ini bukan sikap absolut, tidak ada masalah yang tidak bisa kita diskusikan,” tambah Benny.

Namun, fraksi lain seperti PDIP, PAN, Partai NasDem, dan PKS sudah melunak sehingga ingin tetap melanjutkan pembahasan klaster ketenagakerjaan.

“Saya terima kasih Pak Elen, penyampaian ini sangat membuka hati dan pikiran kita bahwa tidak ada hal-hal di luar bayangan itu terjadi, ini (bahan pemerintah) semata-mata saya baca-baca untuk meningkatkan tenaga kerja kita pak, meningkatkan penghasilannya,” kata anggota Panja RUU Ciptaker dari Fraksi PDIP Sturman Panjaitan di kesempatan sama.

Dengan penjelasan yang detail, jelas, dan mudah ditangkap, sambung Sturman, Fraksi PDIP tidak lagi memiliki keraguan untuk membahas klaster ketenagakerjaan dalam RUU Ciptaker ini.

“Fraksi PDIP tidak ada keraguan lagi kepada pemerintah untuk kita bahas, kita lanjutkan. Saya mencatat ada 7 poin yang kita butuhkan para buruh dan pekerja kita,” ujarnya.

Kemudian, anggota Panja RUU Ciptaker dari Fraksi PAN Ali Taher Parasong juga bersyukur bahwa presentasi yang disampaikan dalam rapat hari ini lebih terlihat analisis, kekuatan, kelemahan dan juga kesempatan yang ada di klaster ketenagakerjaan ini.

“Ini esensi presentasi yang solutif, ini yang di kedepankan sehingga kita tahu analisis, kekuatan, kelemahan, opportunity. Kita lihat prosesnya, sehingga kita lihat perlunya undang-undang ini,” ujarnya.
(nbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Revisi UU Pemilu Ditargetkan...
Revisi UU Pemilu Ditargetkan Rampung Juli 2026, Baleg DPR Harap Dibahas Sejak Dini
Bahlil Lahadalia Bolos...
Bahlil Lahadalia Bolos Rapat Baleg, Anggota DPR Geram
Kualitas Pengacara Indonesia...
Kualitas Pengacara Indonesia Terdegradasi, Revisi UU Advokat Mendesak Dibahas
Baleg Klaim Revisi Tatib...
Baleg Klaim Revisi Tatib DPR Bisa Perkuat Fungsi Pengawasan Parlemen
RUU Pelindungan Pekerja...
RUU Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Atur Profesi Dokter hingga Insinyur yang Bekerja di Luar Negeri
Baleg DPR Tak Pakai...
Baleg DPR Tak Pakai Singkatan PMI di RUU Pelindungan Pekerja Migran usai Jusuf Kalla Komplain ke KP2MI
Kenaikan PPN Hanya untuk...
Kenaikan PPN Hanya untuk Barang Mewah, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat
Daftar 41 RUU Prolegnas...
Daftar 41 RUU Prolegnas Prioritas 2025 Disepakati Baleg Dibawa ke Paripurna DPR
Pemerintah Sepakat Usulan...
Pemerintah Sepakat Usulan Revisi UU Daerah Khusus Jakarta
Rekomendasi
Siap-siap, Presiden...
Siap-siap, Presiden Prabowo akan Umumkan Kembalinya Penjurusan SMA pada Hardiknas 2025
Gubernur BI Perry Warjiyo...
Gubernur BI Perry Warjiyo Wanti-wanti Ancaman Perang Tarif AS-China
Maknai Hari Kartini,...
Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia melalui Program BRInita
Berita Terkini
Mensesneg Jadi Juru...
Mensesneg Jadi Juru Bicara Presiden, AHY Bilang Begini
11 menit yang lalu
Yuldi Yusman Jabat Pelaksana...
Yuldi Yusman Jabat Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Gantikan Saffar M Godam
56 menit yang lalu
Respons Wamenaker soal...
Respons Wamenaker soal Kemitraan Direksi Pegadaian dan Serikat Pekerja: Kunci Kemajuan Perusahaan
1 jam yang lalu
Puluhan Siswa di Cianjur...
Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Cak Imin Minta Kemenkes Cek Penyebabnya
1 jam yang lalu
12 Sepeda Mewah hingga...
12 Sepeda Mewah hingga 130 Helm Milik Ariyanto Bakri Disita Kejagung
1 jam yang lalu
Besok, Sidang Perdana...
Besok, Sidang Perdana Gugatan Jokowi Digelar Terbuka
1 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Tolak Rencana Israel Menyerang Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved