Isu PKI Dibuat Soeharto, Dihidupkan Sisa Kekuatan Orde Baru
loading...
A
A
A
Karyono menganggap, gaya politik Gatot yang getol menggunakan narasi komunis dan PKI mirip gaya politik orde baru yang gemar "jualan" isu komunis/PKI. "Tetapi dia lupa, bahwa momentumnya sudah lewat," jelasnya.
(Baca: Gatot Nurmantyo Surati Jokowi, Waspadai PKI Gaya Baru)
Baginya, propaganda menggunakan narasi komunis/PKI tidak sama kondisinya ketika Orde Baru menggunakan narasi ini karena momentumnya tepat. Karenanya, strategi propaganda orde baru sangat efektif untuk melanggengkan kekuasaan.
Selain itu, propaganda isu komunis/PKI sudah tidak efektif untuk menaklukkan lawan politik. Hal itu teruji ketika isu tersebut digunakan untuk membendung laju dukungan PDI Perjuangan dan Joko Widodo dalam beberapa kali pemilu. Propaganda isu komunis/PKI terbukti tidak mampu menaklukkan lawan politik yang diserang dengan isu tersebut.
"Jadi, menurut saya, pihak yang terus menerus menggunakan isu komunis dan PKI sebagai propaganda politik untuk tujuan berkuasa adalah kelompok yang tidak mau belajar dari kegagalan. Mereka kurang kreatif dan inovatif dalam membuat propaganda yang lebih efektif dan simpatik," ujar dia.
(Baca: Gatot Nurmantyo Surati Jokowi, Waspadai PKI Gaya Baru)
Baginya, propaganda menggunakan narasi komunis/PKI tidak sama kondisinya ketika Orde Baru menggunakan narasi ini karena momentumnya tepat. Karenanya, strategi propaganda orde baru sangat efektif untuk melanggengkan kekuasaan.
Selain itu, propaganda isu komunis/PKI sudah tidak efektif untuk menaklukkan lawan politik. Hal itu teruji ketika isu tersebut digunakan untuk membendung laju dukungan PDI Perjuangan dan Joko Widodo dalam beberapa kali pemilu. Propaganda isu komunis/PKI terbukti tidak mampu menaklukkan lawan politik yang diserang dengan isu tersebut.
"Jadi, menurut saya, pihak yang terus menerus menggunakan isu komunis dan PKI sebagai propaganda politik untuk tujuan berkuasa adalah kelompok yang tidak mau belajar dari kegagalan. Mereka kurang kreatif dan inovatif dalam membuat propaganda yang lebih efektif dan simpatik," ujar dia.
(muh)