Paslon Pilkada Harus Tes PCR dan Dilarang Kontak Fisik Selama Tahapan

Kamis, 10 September 2020 - 20:22 WIB
loading...
Paslon Pilkada Harus Tes PCR dan Dilarang Kontak Fisik Selama Tahapan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 (virus Corona), Wiku Adisasmito menyampaikan beberapa aspek protokol kesehatan, dalam pilkada serentak 2020. Foto/BNPB/Dok
A A A
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 (virus Corona), Wiku Adisasmito menyampaikan beberapa aspek protokol kesehatan, dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 yang aman dari Corona. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah keharusan tes PCR bagi bakal pasangan calon (paslon).

(Baca juga: DPR Ingin Pemerintah Lakukan Transformasi Strategis di Tengah Pandemi)

"Kami mohon agar balon pasangan harus melakukan tes PCR. Dan dilarang melakukan kontak fisik selama proses seleksi," kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (10/9/2020).

Lalu terkait dengan metode kampanye harus memperhatikan beberapa hal. Diantaranya untuk pertemuan terbatas jika di dalam ruangan maksimal dihadiri oleh 50 orang dengan jarak 1 meter. "Dan tentunya juga disesuaikan dengan besar ruangan," ungkapnya.

Wiku mengatakan, agar kampanye dilakukan menggunakan media online. Sementara untuk debat publik antar paslon dilaksanakan di studio lembaga penyiaran.

"Dan maksimal dihadiri 50 orang dengan jaga jarak 1 meter. Dan disesuaikan dengan kondisi ruangannya," tuturnya. (Baca juga: Bertambah 3.171 Orang, Suspek Covid-19 Menjadi 95.501 Orang)

Selanjutnya bahan kampanye disarankan berbentuk alat pelindung diri. Seperti masker, sarung tangan, face shield, atau hand sanitizer. "Ini agar mempromosikan budaya perubahan perilaku menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

Sementara kegiatan lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku diperbolehkan dengan menerapkan protokol ketat dan melakukan koordinasi dengan satgas daerah.

"Kami mohon agar aparat penyelenggara KPU, KPUD,Bawaslu seluruhnya dan Pemda melalui Satpol PP betul-betul bisa menegakan kedisiplinan protokol kesehatan. Karena ini pesta demokrasi dan harus dijalankan dengan baik agar tidak terjadi malapetaka terkait dengan Covid-19," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)