Energi Bersih Kian Dilirik

Senin, 07 September 2020 - 06:15 WIB
loading...
Energi Bersih Kian Dilirik
Foto/Koran SINDO
A A A
JAKARTA - Produsen teknologi raksasa global perlahan mulai melirik sektor energi terbaru sebagai investasi yang menguntungkan dan menjanjikan. Selain ambisi untuk memerangi perubahan iklim, mereka juga menunjukkan kepedulian untuk menghadirkan kehidupan dunia yang lebih ramah lingkungan.

Isu mengenai energi bersih yang menjadi goal dari pengembangan sumber-sumber energi terbarukan memang sedang gencar dikampanyekan. Tak heran jika perlombaan menjadi yang paling “hijau” terus mengemuka. (Baca: India Agresif Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Bagaimana Indonesia?)

Kabar terkini disampaikan oleh perusahaan teknologi Apple Inc yang berniat membangun dua pembangkit listrik tenaga angin terbesar di dunia di Kota Esbjerg, Denmark. Aksi korporasi itu dimaksudkan untuk mewujudkan perusahaan tersebut dalam mendukung dunia bebas karbon. Dua ladang turbin raksasa yang akan dibangun itu ditargetkan menghasilkan 62 gigawatt (GW) serta bisa mengaliri listrik untuk 20.000 rumah.

Upaya mengurangi karbon yang berasal dari bahan bakar fosil juga disampaikan oleh Unilever, perusahaan penghasil barang-barang consumer good. Perusahaan itu menyiapkan dana USD1,2 miliar (sekitar Rp17,7 triliun) untuk menggantikan bahan-bahan petrokimia yang menghasilkan karbon dengan bahan alami yang lebih ramah lingkungan.

Perusahaan teknologi lainnya, Google, juga tidak mau ketinggalan. Raksasa mesin pencarian internet itu menggelontorkan investasi di sektor energi terbarukan senilai USD1,5 triliun hingga 2025.

Sebenarnya apa yang ingin dicapai oleh perusahaan-perusahaan raksasa itu sehingga berani menganggarkan dana triliunan rupiah di sektor energi yang bukan core business-nya? Keberlangsungan dan kesinambungan menjadi jawabannya.

“Memerangi perubahan iklim menuntut tindakan langsung dan kemitraan global,” kata Wakil Presiden Apple bidang Lingkungan, Kebijakan, dan Inisiatif Sosial Lisa Jackson.

Bulan lalu Apple mengumumkan rencana menerapkan bebas karbon pada seluruh bisnisnya pada 2030. Operasional Apple juga akan menggunakan energi terbaru pada 2030.

Google saat ini tercatat telah memiliki komitmen 52 proyek energi terbaru di seluruh dunia mulai dari pembangkit tenaga angin maupun surya.

“Mayoritas energi terbaru yang dimanfaatkan Google adalah pembangkit listrik tenaga angin lebih stabil dibandingkan surya yang berbeda-beda di setiap negara,” kata CEO Google Sundar Pichai, dilansir Forbes, beberapa waktu lalu. (Baca juga: Turki Peringatkan, Perang dengan Yunani hanya Tinggal Masalah Waktu)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)