Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Jum'at, 21 Februari 2025 - 18:50 WIB
loading...
A A A
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang 2024, industri pengolahan hanya menyumbang 18,98% terhadap total perekonomian Indonesia. Padahal, pada 2014, kontribusi industri pengolahan mencapai 21,08 persen. Kemudian, pada 2019, kontribusinya turun menjadi 19,7% dan pada 2022 turun menjadi 18,34%. Artinya kinerja industri pengolahan di Indonesia terus menerus melemah.

Hal ini dibuktikan oleh data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dimana sebanyak 58 perusahaan tekstil kolaps dalam kuartal 2022 hingga 2024. Secara rinci, sebanyak 33 perusahaan tutup, sisanya melakukan efisiensi berupa pengurangan tenaga kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK), merumahkan tenaga kerja, serta relokasi. Padahal, industri pengolahan masuk dalam 3 lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak. Maka wajar jika angka PHK terus meningkat.

Data Kemnaker menyebut pada tahun 2024, tercatat 77.965 orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia. Jumlah ini meningkat 20,21% dibandingkan tahun 2023 yang hanya 64.855 orang. Akhirnya, mengutip laporan Bank Dunia dalam Indonesia Economic Prospects, pravelensi pekerjaan layak di Indonesia turun dari 14% menjadi 9% dari total lapangan kerja.

Di tengah situasi ekonomi yang suram dan lapangan kerja yang sulit, masyarakat disuguhkan dengan tontonan pengangkatan sebagian publik figure yang dikenal sebagai crazy rich layaknya Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier sebagai pejabat publik. Sebelumnya, publik dipertontonkan salah satu anak pejabat publik menggunakan fasilitas jet pribadi, utusan Presiden yang mengolok-olok penjual es teh manis, kasus patwal mobil dinas pejabat yang memarahi warga, hingga kebijakan pengaturan LPG 3 kg yang membuat ketersediaan gas di masyarakat menjadi langka.

Di lain sisi, data OJK menyebutkan pada September 2024, total pembiayaan pinjaman online (pinjol) di Indonesia mencapai Rp74,48 triliun. Angka ini naik 33,73% secara tahunan (yoy). Jika diuraikan satu per satu masih banyak lagi kebijakan pemerintah hingga arogansi pejabat publik dipertontonkan ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit justru memicu rasa frustasi dan hilangnya harapan masyarakat kepada penyelenggara negara.

Minimnya rasa empati dan sense of crisis para pejabat publik justru menjadi trigger lahirnya perasaan tidak adil yang berujung pada kemarahan publik. Artinya tagar Kabur Aja Dulu dan Indonesia Gelap sebagai buah dari dialektika antara situasi objektif (kesulitan ekonomi dan arogansi kekuasaan) dan kondisi subjektif (rasa frustasi dan hopeless) yang dialami masyarakat.

Dan fenomena tagar Kabur Aja Dulu dan gerakan Indonesia Gelap tidak bisa direspon dengan cara emosional, marah-marah atau nyinyir. Karena pada hakikatnya, menurut dialektika, “antagonisme” baik dalam realitas alam maupun realitas sosial adalah sesuatu yang niscaya dan kita semua tak dapat lari darinya.

Hal yang sangat penting untuk pemerintah saat ini yakni tidak memahami realitas sosial dalam paradigma “oposisi biner” (either-or) namun lebih memaknai realitas sosial terutama ruang publik dan demokrasi berlangsung dalam konstruksi makna yang terbuka, relasional, dan contingent. Gagasan “koalisi permanen” yang dilontarkan pemerintah adalah cermin dari cara pikir yang menyederhanakan realitas sosial dalam kategorisasi yang permanen.

Padahal, pada hakikatnya, politik adalah keterampilan untuk menata dan mengorganisasi kebersamaan manusia. Ia bukanlah hal ihwal yang terisolasi dan dalam kondisi statis terberi sejak semula. Oleh karenanya, hegemoni yang utuh dari satu kekuatan politik tertentu tidak akan pernah ada dan pasti akan runtuh karena melawan hukum dialektika sebagai keniscayaan.

Represi rezim politik dapat saja melemahkan ekspresi politik masyarakat, tetapi dengan karakteristiknya yang political, maka ekspresi publik tersebut tidak akan hilang sepenuhnya. Suatu saat hal itu dapat aktif kembali seiring hadirnya momentum politik.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mengungkap Dampak dan...
Mengungkap Dampak dan Implikasi Sosial Indonesia Gelap
Desak Teror ke Kantor...
Desak Teror ke Kantor Tempo Diusut, PKB: Tanpa Pers, Demokrasi Terkikis
Bahas RUU KUHAP dan...
Bahas RUU KUHAP dan RUU Kejaksaan, Petisi Ahli: Untuk Kebaikan Hukum di Indonesia
Ketika Gen Z Memilih...
Ketika Gen Z Memilih Kabur Aja Dulu
Perbesar Kewenangan...
Perbesar Kewenangan Jaksa, RUU Kejaksaan Dinilai Berbahaya bagi Demokrasi
Vanita Naraya Ungkap...
Vanita Naraya Ungkap Peran Kunci Perempuan dalam Demokrasi
Yakin Ekonomi RI Kalahkan...
Yakin Ekonomi RI Kalahkan China pada 2050, Prabowo: Yang Bilang Indonesia Gelap Siapa?
Survei Median: Mayoritas...
Survei Median: Mayoritas Publik Dukung Tagar #KaburAjaDulu, Ini Alasannya
Tagar Indonesia Gelap...
Tagar Indonesia Gelap Trending di Medsos, Begini Respons PSI
Rekomendasi
Jelang Lebaran, Prilly...
Jelang Lebaran, Prilly Latuconsina Masak Rendang 8 Kg
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
Jadwal Final Liga Voli...
Jadwal Final Liga Voli Korea: Megawati Hangestri Siap Beri Kado Lebaran untuk Fans
Berita Terkini
Idulfitri 1446 Hijriah,...
Idulfitri 1446 Hijriah, Prabowo: Momen Suci untuk Saling Memaafkan
4 jam yang lalu
Prabowo Maknai Hari...
Prabowo Maknai Hari Raya Nyepi sebagai Momen Refleksi dan Kedamaian Bangsa
4 jam yang lalu
Jokowi Akan Salat Idulfitri...
Jokowi Akan Salat Idulfitri di Dekat Rumah, Tak Jadi di Masjid Istiqlal
5 jam yang lalu
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
6 jam yang lalu
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
6 jam yang lalu
Idulfitri 1446 H, Menag:...
Idulfitri 1446 H, Menag: Momentum Tingkatkan Sinergi dan Cegah Korupsi
7 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved