Selain Lembaga Eijkman, Ini 4 Institusi Kembangkan Vaksin Merah Putih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan selain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, ada empat institusi lain yang juga mengembangkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19.
“Ternyata di luar Lembaga Eijkman, kami sudah mengidentifikasi empat institusi lain yang mengembangkan vaksin Merah Putih. Di mana definisi vaksin Merah Putih adalah vaksin yang bibit vaksinnya diteliti dan dikembangkan di Indonesia,” kata Bambang dalam Konferensi Pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/9/2020). ( )
Keempat institusi itu, pertama adalah Universitas Indonesia. “Mereka itu adalah pertama Universitas Indonesia yang mengembangkan tiga platform, yaitu platform DNA, platform RNA dan platform virus like partikel. Jadi ada tiga yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Indonesia,” kata Bambang.
“Kedua, dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengembangkan dengan platform adenovirus. Ketiga, tim dari Universitas Airlangga yang juga mengembangkan platform adenovirus. Keempat, dari LIPI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang mengembangkan dengan platform protein rekombinan,” tutur Bambang.( )
Bambang mengharapkan dengan banyak institusi yang mengembangkan vaksin merah putih harapannya bisa segera melahirkan vaksin yang siap diproduksi. “Jadi kita bersyukur ada banyak peneliti kita, peneliti luar biasa kita yang berupaya untuk meneliti dan harapannya bisa mengembangkan dan melahirkan bibit vaksin yang nantinya siap untuk diproduksi,” tuturnya.
“Ternyata di luar Lembaga Eijkman, kami sudah mengidentifikasi empat institusi lain yang mengembangkan vaksin Merah Putih. Di mana definisi vaksin Merah Putih adalah vaksin yang bibit vaksinnya diteliti dan dikembangkan di Indonesia,” kata Bambang dalam Konferensi Pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/9/2020). ( )
Keempat institusi itu, pertama adalah Universitas Indonesia. “Mereka itu adalah pertama Universitas Indonesia yang mengembangkan tiga platform, yaitu platform DNA, platform RNA dan platform virus like partikel. Jadi ada tiga yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Indonesia,” kata Bambang.
“Kedua, dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengembangkan dengan platform adenovirus. Ketiga, tim dari Universitas Airlangga yang juga mengembangkan platform adenovirus. Keempat, dari LIPI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang mengembangkan dengan platform protein rekombinan,” tutur Bambang.( )
Bambang mengharapkan dengan banyak institusi yang mengembangkan vaksin merah putih harapannya bisa segera melahirkan vaksin yang siap diproduksi. “Jadi kita bersyukur ada banyak peneliti kita, peneliti luar biasa kita yang berupaya untuk meneliti dan harapannya bisa mengembangkan dan melahirkan bibit vaksin yang nantinya siap untuk diproduksi,” tuturnya.
(dam)