Relevansi Islam Humanitarian bagi Indonesia Kontemporer
loading...
A
A
A
Hemat penulis, kegiatan-kegiatan ini sifatnya hanya insidentil dan tidak ada sebuah desain besar dalam merumuskan keberlanjutan-keberlanjutan program yang diadakan. Hal ini tidak masalah juga, namun, efektifitas kegiatan-kegiatan besar begini lebih tampil gagah tapi tidak mnawarkan konsep yang kokoh untuk dilaksanakan di akar rumput.
Jika melihat gagasan Islam humanitarian yang menekankan pada kemanusiaan, maka gagasan ini tidak ada distingsi dengan Islam moderat, Islan inklusif, dll, yang juga menekankan pada kemanusiaan dan kesesuaian Islam dengan modernitas, sekularisme dan demokrasi. Penekanan pada anti Islamisme dan politisasi Islam juga tidak menawarkan kebaruan gagasan karena hanya mengulang gagasan Post Islamisme atau kegagalan Islam politik yang telah lebih dulu dipopulerkan Olivier Roy dan Asep Bayat, misalnya.
Jika tidak, yang berulang hanya intellectual exercise. Semoga dengan konferensi yang baru dilakukan ada upaya memberikan pondasi ilmiah yang kokoh bagi bangunan konseptualnya dengan gagasan-gahasan ilmiah, segar, dan membumi bagi Indonesia dan dunia. Bukan hanya buzz words, atau pepesan kosong.
Jika melihat gagasan Islam humanitarian yang menekankan pada kemanusiaan, maka gagasan ini tidak ada distingsi dengan Islam moderat, Islan inklusif, dll, yang juga menekankan pada kemanusiaan dan kesesuaian Islam dengan modernitas, sekularisme dan demokrasi. Penekanan pada anti Islamisme dan politisasi Islam juga tidak menawarkan kebaruan gagasan karena hanya mengulang gagasan Post Islamisme atau kegagalan Islam politik yang telah lebih dulu dipopulerkan Olivier Roy dan Asep Bayat, misalnya.
Jika tidak, yang berulang hanya intellectual exercise. Semoga dengan konferensi yang baru dilakukan ada upaya memberikan pondasi ilmiah yang kokoh bagi bangunan konseptualnya dengan gagasan-gahasan ilmiah, segar, dan membumi bagi Indonesia dan dunia. Bukan hanya buzz words, atau pepesan kosong.
(poe)