BNPB Catat 1.921 Bencana Landa Indonesia Sepanjang 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang 2020, total 1.921 bencana melanda Indonesia. Akibat bencana itu, sebanyak 266 orang meninggal dunia dan lebih dari 3,8 juta orang terdampak dan mengungsi.
“Bencana menyebabkan masyarakat terdampak dan mengungsi sekitar 3.837.506 orang, sedangkan meninggal dunia 266 orang dan hilang sebanyak 24 orang dan luka-luka 421 orang,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya yang diterima SINDOnews, Sabtu (29/8/2020). (Baca juga: Dipinjami Rp1,7 Triliun untuk Banjir, DKI Harus Koordinasi dengan Kementerian PUPR)
Raditya mengatakan, BNPB mencatat bencana yang mendominasi hidrometeorologi di antaranya bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor. “Paling banyak terjadi yakni sebanyak 725 akibat peristiwa banjir. Kemudian diikuti dengan angin puting beliung sebanyak 519 kejadian, tanah longsor sebanyak 366 kejadian, gelombang pasang dan abrasi sebanyak 24 kejadian, gempa bumi 12 kejadian dan erupsi gunung api 5 kejadian,” jelasnya.
BNPB juga mencatat terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 253 kejadian, dan 16 kejadian kekeringan terjadi sepanjang 2020. Sementara itu, tercatat sebanyak 1.012 kejadian bencana melanda Pulau Jawa. Dimana tiga Provinsi di Pulau Jawa yang tercatat paling banyak kejadian bencana terjadi di Jawa Tengah dengan 352 kejadian, di Jawa Barat dengan 335 kejadian, dan di Jawa Timur sebanyak 259 kejadian bencana. (Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor Bolsel, BNPB Kerahkan Tim Reaksi Cepat)
BNPB juga mencatat sebanyak 422 kejadian bencana terjadi di Pulau Sumatera, sedangkan di Kalimantan 174 kejadian, kemudian di Sulawesi terjadi 174 kejadian, di Bali terjadi 24 kejadian bencana, di Nusa Tenggara sebanyak 36 kejadian, dan di Maluku juga Papua terjadi 40 kali kejadian bencana selama 2020.
Sementara itu, dampak bencana sekitar 29.912 rumah rusak dengan rincian 6.439 rumah rusak berat, 4.503 rumah rusak sedang dan 18.970 rumah rusak ringan. Sebanyak 1.315 fasilitas umum juga mengalami kerusakan dengan rincian 554 fasilitas pendidikan, 637 fasilitas peribadatan, dan 124 fasilitas kesehatan rusak, 126 kantor rusak dan 330 jembatan mengalami kerusakan akibat bencana. (Baca juga: Bersama BNPB, UI Terbitkan Buku Pengalaman Indonesia Tangani Covid-19)
Sementara dampak dari bencana non alam epidemi Covid-19 hingga 28 Agustus 2020 tercatat sebanyak 165.887 kasus positif. Dimana sebanyak 7.169 orang meninggal dunia dan 120.900 pasien Covid-19 yang sembuh.
“Bencana menyebabkan masyarakat terdampak dan mengungsi sekitar 3.837.506 orang, sedangkan meninggal dunia 266 orang dan hilang sebanyak 24 orang dan luka-luka 421 orang,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya yang diterima SINDOnews, Sabtu (29/8/2020). (Baca juga: Dipinjami Rp1,7 Triliun untuk Banjir, DKI Harus Koordinasi dengan Kementerian PUPR)
Raditya mengatakan, BNPB mencatat bencana yang mendominasi hidrometeorologi di antaranya bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor. “Paling banyak terjadi yakni sebanyak 725 akibat peristiwa banjir. Kemudian diikuti dengan angin puting beliung sebanyak 519 kejadian, tanah longsor sebanyak 366 kejadian, gelombang pasang dan abrasi sebanyak 24 kejadian, gempa bumi 12 kejadian dan erupsi gunung api 5 kejadian,” jelasnya.
BNPB juga mencatat terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 253 kejadian, dan 16 kejadian kekeringan terjadi sepanjang 2020. Sementara itu, tercatat sebanyak 1.012 kejadian bencana melanda Pulau Jawa. Dimana tiga Provinsi di Pulau Jawa yang tercatat paling banyak kejadian bencana terjadi di Jawa Tengah dengan 352 kejadian, di Jawa Barat dengan 335 kejadian, dan di Jawa Timur sebanyak 259 kejadian bencana. (Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor Bolsel, BNPB Kerahkan Tim Reaksi Cepat)
BNPB juga mencatat sebanyak 422 kejadian bencana terjadi di Pulau Sumatera, sedangkan di Kalimantan 174 kejadian, kemudian di Sulawesi terjadi 174 kejadian, di Bali terjadi 24 kejadian bencana, di Nusa Tenggara sebanyak 36 kejadian, dan di Maluku juga Papua terjadi 40 kali kejadian bencana selama 2020.
Sementara itu, dampak bencana sekitar 29.912 rumah rusak dengan rincian 6.439 rumah rusak berat, 4.503 rumah rusak sedang dan 18.970 rumah rusak ringan. Sebanyak 1.315 fasilitas umum juga mengalami kerusakan dengan rincian 554 fasilitas pendidikan, 637 fasilitas peribadatan, dan 124 fasilitas kesehatan rusak, 126 kantor rusak dan 330 jembatan mengalami kerusakan akibat bencana. (Baca juga: Bersama BNPB, UI Terbitkan Buku Pengalaman Indonesia Tangani Covid-19)
Sementara dampak dari bencana non alam epidemi Covid-19 hingga 28 Agustus 2020 tercatat sebanyak 165.887 kasus positif. Dimana sebanyak 7.169 orang meninggal dunia dan 120.900 pasien Covid-19 yang sembuh.
(cip)