Lepas Ratusan PMI, BP2MI Garap Pemberdayaan Ekonomi Pekerja Migran Indonesi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melepas ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) skema G to G yang akan berangkat ke Korea Selatan dan Jerman di el-Royale Hotel, Jakarta Utara, Senin, (23/9/2024). Benny meminta para pahlawan devisa ini untuk menjaga kehormatan diri dan bangsa.
”Saya sampaikan bahwa BP2MI sedang merancang konsep pemberdayaan ekonomi untuk PMI. Karena mereka telah mengkumpulkan uang untuk masa depan, dan memberi sumbangan devisa untuk negara. Masa negara hanya diam, tidak mau intervensi membantu,” kata Benny dalam sambutannya.
Bagi BP2MI, PMI harus diberlakukan hormat. Tidak boleh negara terkesan setengah hati melayani dan melindungi mereka. Atas berbagai persoalan yang kompleks, Benny menyebut BP2MI mencari berbagai terobosan yang bertujuan membebaskan PMI dari jeratan kemiskinan.
“Semoga perjuangan kami untuk dana abadi bagi PMI dapat terealisasi. Ini bukti negara total hadir dalam mengurus. Jangan setengah hati. Mudah-mudahan doa-doa dari mereka dikabulkan Allah SWT,” tegasnya.
Dia berharap para mafia, calo, sindikat, dan penjahat yang masih saja bergerak dalam melakukan penempatan ilegal PMI agar diberantas hingga ke akar-akarnya. Sekjen DPP Partai Hanura ini berpesan kepada PMI semakin solid ketika berada di negara penempatan.
”Pesan saya semoga kalian nyaman, bekerja secara disiplin, bekerja secara benar, dan kemudiaan taat aturan di negara penempatan. Ayo terus kompak di negara penempatan nantinya. Kalian adalah pejuang keluarga bekerjalah untuk keluarga tercinta. Jangan mau menjadi Pekerja Migran Indonesia kaburan,” ujarnya.
Di hadapan 201 orang PMI, lebih jauh Benny juga mengingatkan orang-orang hebat yang disebut pejuang keluarga ini untuk tidak sekadar menjadi tenaga kerja yang terampil. Tapi juga duta bangsa yang membawa kebanggaan bagi negara.
“Kami akan mengawal dan memastikan hak-hak PMI terpenuhi selama berada di negara tujuan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab BP2MI untuk melindungi warga negaranya yang bekerja di luar negeri,” tuturnya.
Pelepasan PMI skema G to G ini dihadiri Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi. Kemudian Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika Lasro Simbolon, serta Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik A Gatot Hermawan. Kemudian perwakilan dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit, Dewi Rahmasari, dan juga para direktur.
Lihat Juga: Bonus Demografi Jadi Potensi dan Tantangan bagi Pemangku Kepentingan Sektor Pekerja Migran
”Saya sampaikan bahwa BP2MI sedang merancang konsep pemberdayaan ekonomi untuk PMI. Karena mereka telah mengkumpulkan uang untuk masa depan, dan memberi sumbangan devisa untuk negara. Masa negara hanya diam, tidak mau intervensi membantu,” kata Benny dalam sambutannya.
Bagi BP2MI, PMI harus diberlakukan hormat. Tidak boleh negara terkesan setengah hati melayani dan melindungi mereka. Atas berbagai persoalan yang kompleks, Benny menyebut BP2MI mencari berbagai terobosan yang bertujuan membebaskan PMI dari jeratan kemiskinan.
“Semoga perjuangan kami untuk dana abadi bagi PMI dapat terealisasi. Ini bukti negara total hadir dalam mengurus. Jangan setengah hati. Mudah-mudahan doa-doa dari mereka dikabulkan Allah SWT,” tegasnya.
Dia berharap para mafia, calo, sindikat, dan penjahat yang masih saja bergerak dalam melakukan penempatan ilegal PMI agar diberantas hingga ke akar-akarnya. Sekjen DPP Partai Hanura ini berpesan kepada PMI semakin solid ketika berada di negara penempatan.
”Pesan saya semoga kalian nyaman, bekerja secara disiplin, bekerja secara benar, dan kemudiaan taat aturan di negara penempatan. Ayo terus kompak di negara penempatan nantinya. Kalian adalah pejuang keluarga bekerjalah untuk keluarga tercinta. Jangan mau menjadi Pekerja Migran Indonesia kaburan,” ujarnya.
Di hadapan 201 orang PMI, lebih jauh Benny juga mengingatkan orang-orang hebat yang disebut pejuang keluarga ini untuk tidak sekadar menjadi tenaga kerja yang terampil. Tapi juga duta bangsa yang membawa kebanggaan bagi negara.
“Kami akan mengawal dan memastikan hak-hak PMI terpenuhi selama berada di negara tujuan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab BP2MI untuk melindungi warga negaranya yang bekerja di luar negeri,” tuturnya.
Pelepasan PMI skema G to G ini dihadiri Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi. Kemudian Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika Lasro Simbolon, serta Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik A Gatot Hermawan. Kemudian perwakilan dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit, Dewi Rahmasari, dan juga para direktur.
Lihat Juga: Bonus Demografi Jadi Potensi dan Tantangan bagi Pemangku Kepentingan Sektor Pekerja Migran
(poe)