Rapat di Kemenko Polhukam, Menlu Paparkan Kesiapan Indonesia di KTT Ke-35

Kamis, 31 Oktober 2019 - 15:12 WIB
Rapat di Kemenko Polhukam, Menlu Paparkan Kesiapan Indonesia di KTT Ke-35
Rapat di Kemenko Polhukam, Menlu Paparkan Kesiapan Indonesia di KTT Ke-35
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi paparkan kesiapan Indonesia di KTT ke-35 ASEAN yang akan digelar di Bangkok, Thailand dalam rapat koordinasi perdana tingkat menteri di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta (31/10/2019). “Sebentar lagi saya harus berangkat ke Bangkok untuk memulai persiapan KTT ke-35 Asia,” ungkap Retno usai rapat koordinasi, Kamis (31/10/2019).

Retno mengatakan, Indonesia memiliki kontribusi dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kesejahterahan di kawasan Asia Tenggara. “Indonesia secara natural kita sebagai negara yang paling besar di negara ASEAN, tentunya kita ingin memberikan kontribusi yang besar pada ASEAN.”

“Orang mengatakan kita ini adalah natural leader dari ASEAN, yang berarti kita harus memberikan kontribusi yang besar. Salah satu kontribusi yang diberikan Indonesia dalam konteks menjaga perdamaian, stabilitas dan kesejahterahan, tidak hanya di Asia Tenggara tapi juga di Indo Pasifik,” tambahnya.

Retno menjelaskan saat ini stabilitas ekonomi dunia sedang terganggu. Namun, negara-negara di kawasan Asian Tenggara masih relatif stabil dibandingkan negara-negara di belahan dunia lain hal ini karena peran ASEAN.

“Tapi kita melihat bahwa kawasan Asia Tenggara masih merupakan kawasan yang relatif lebih stabil, lebih damai, dan lebih sejahtera. Sejahtera karena kalau kita lihat rata-rata pertumbuhan ekonomi rata-rata negara di Asia Tenggara maka di situ tampak sekali rata-rata pertumbuhan ekonominya jauh melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” tegasnya.

Retno mengatakan, prioritas politik Indonesia dalam 5 tahun ke depan menggunakan formula 4+1. “Tadi, kita sampaikan prioritas formula 4+1. Yang pertama penguatan diplomasi ekonomi, kedua diplomasi perlindungan, ketiga diplomasi kedaulatan dan kebangsaan, keempat kontribusi dan kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia. Dan kelima infrastruktur diplomasi. Infrastruktur diplomasi ini terkait lebih ke dalam mengenai reformasi birokrasi, untuk mendukung empat hal tersebut,” jelasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5304 seconds (0.1#10.140)