Pemerintah Akan Kembangkan Potensi Alam Anambas
loading...
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan, pemerintah akan mengembakan potensi alam di Kepulauan Anambas. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memuji masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang menerapkan protokol kesehatan meskipun berstatus zona hijau. Kedisplinan masyarakat ini perlu dipertahankan untuk mencegah penyebaran virus Sars Cov-II.
“Saya lihat mulai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, termasuk di tempat ibadah. Ini memberikan rasa confident (percaya diri) bahwa di Anambas ini sudah mengerti tentang protokol kesehatan Covid-19,” ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (4/6/2020).
Tito berkunjung ke Anambas bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Agenda keduanya di Anambas untuk meninjau berbagai pembangunan, salah satunya, meresmikan Masjid Agung Baitul Ma’mur. (Baca juga: Update Corona 4 Juni 2020: 28.818 Positif, 8.892 Sembuh dan 1.721 Meninggal Dunia)
Tito mengungkapkan Anambas mempunyai potensi alam yang bisa dikembangkan untuk industri pariwisata. Anambas juga punya potensi perikanan yang cukup melimpah. Pemerintah pusat akan mendukung pengembangan potensi itu dengan membangun infrastruktur, seperti pelabuhan, dan memperbaiki bandara.
Lokasi Anambas sangat strategi karena dekat dengan negara-negara Asean. ”Ini memerlukan komitmen dari pusat maupun daerah untuk bersama-sama. Intinya, kira-kira jangan sampai nanti warga anambas menjadi penonton di tempat sendiri. Harus bisa mandiri intinya,” tegasnya. (Baca juga: Pandemi Ubah Tren Pariwisata, Jokowi Minta Diantisipasi)
Pengembangan suatu wilayah tidak bisa hanya fokus pada eksploitasi sumber daya alam saja. Masyarakat setempat perlu mendapatkan pendidikan formal yang baik. “Perlu mengembangkan skill masyarakat baik pendidikan formal maupun informasil agar betul-betul mampu untuk mandiri. Termasuk juga meningkatkan kesehatan, pak presiden menyampaikan masalah stunting, misalnya, jangan sampai ada kekerdilan karena kurang gizi,” katanya.
“Saya lihat mulai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, termasuk di tempat ibadah. Ini memberikan rasa confident (percaya diri) bahwa di Anambas ini sudah mengerti tentang protokol kesehatan Covid-19,” ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (4/6/2020).
Tito berkunjung ke Anambas bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Agenda keduanya di Anambas untuk meninjau berbagai pembangunan, salah satunya, meresmikan Masjid Agung Baitul Ma’mur. (Baca juga: Update Corona 4 Juni 2020: 28.818 Positif, 8.892 Sembuh dan 1.721 Meninggal Dunia)
Tito mengungkapkan Anambas mempunyai potensi alam yang bisa dikembangkan untuk industri pariwisata. Anambas juga punya potensi perikanan yang cukup melimpah. Pemerintah pusat akan mendukung pengembangan potensi itu dengan membangun infrastruktur, seperti pelabuhan, dan memperbaiki bandara.
Lokasi Anambas sangat strategi karena dekat dengan negara-negara Asean. ”Ini memerlukan komitmen dari pusat maupun daerah untuk bersama-sama. Intinya, kira-kira jangan sampai nanti warga anambas menjadi penonton di tempat sendiri. Harus bisa mandiri intinya,” tegasnya. (Baca juga: Pandemi Ubah Tren Pariwisata, Jokowi Minta Diantisipasi)
Pengembangan suatu wilayah tidak bisa hanya fokus pada eksploitasi sumber daya alam saja. Masyarakat setempat perlu mendapatkan pendidikan formal yang baik. “Perlu mengembangkan skill masyarakat baik pendidikan formal maupun informasil agar betul-betul mampu untuk mandiri. Termasuk juga meningkatkan kesehatan, pak presiden menyampaikan masalah stunting, misalnya, jangan sampai ada kekerdilan karena kurang gizi,” katanya.
(cip)
