Kerumunan Saat Libur Panjang Potensi Meningkatkan Penyebaran Corona

Kamis, 27 Agustus 2020 - 00:13 WIB
loading...
Kerumunan Saat Libur...
Pandemi virus Corona (Covid-19) belum berakhir. Namun, masyarakat dalam menjalankan berbagai aktivitasnya seperti tidak ada ancaman virus yang mematikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) belum berakhir. Namun, masyarakat dalam menjalankan berbagai aktivitasnya seperti tidak ada ancaman virus yang mematikan. Libur panjang pada minggu lalu, masyarakat banyak melakukan perjalanan pulang kampung dan berwisata. Memang saat ini telah dilakukan pelonggaran.

(Baca juga: Berikut Kriteria Lengkap Calon Penerima Bantuan Upah Rp600.000

Yang menjadi masalah, mereka kerap berkerumun di ruang publik, seperti di tempat wisata. Virus Sars Cov-II ini menyebar dari manusia ke manusia. Maka, saat berkerumun sangat berpotensi terjadi penularan virus Corona.

(Baca juga: Menaker Pastikan Bantuan Subsidi Pekerja Rp600.000 Cair Besok)

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Atik Choirul Hidajah mengatakan, pergerakan manusia dapat berpengaruh pada penyebaran Covid-19. Pergerakan manusia seperti yang terjadi pada hari libur panjang kemarin dapat meningkatkan risiko penularan.

"Ada tren kenaikan ekstrem pada HUT RI kemarin. Tren menunjukkan peningkatan risiko yang sangat besar," ujarnya seperti dikutip dari keterangan pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (26/8/2020).

Dia menerangkan setiap individu perlu menerapkan physical distancing dan tidak berkerumun. Hal itu akan mengurangi risiko terpapar Covid-19 dari droplet orang-orang yang ada di sekitar. "Kita tidak patuh pada upaya tadi, maka risiko penularan yang akan terjadi," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pecalang di Bali I Made Sudiarta mengungkapkan tidak ada pergerakan yang signifikan, baik dari penduduk lokal maupun wisatawan dari luar kota, pada saat libur panjang kemarin. "Tidak banyak pergerakan dan kerumunan masyarakat," kata Atik.

Made mengklaim pecalang memiliki kontribusi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mereka aktif mengedukasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Para pecalang, menurutnya, selalu menyampaikan kepada masyarakat yang bepergian untuk menggunakan masker. Dia meminta wisatawan yang akan datang ke Pulau Dewata untuk melapor dan melakukan pendataan kepada petugas yang berwenang, melakukan rapid tes, serta menerapkan protokol kesehatan.

"Kedatangan domestik sudah mulai banyak di Bali. Jadi semua objek wisata sudah menyiapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)