Tingkatkan Daya Saing Melalui Produktivitas
loading...
A
A
A
Salah satu indikator utama yang menunjukkan rendahnya kualitas SDM di Indonesia adalah tingkat pendidikan dan keterampilan yang masih rendah. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024, hanya sekitar 35% dari angkatan kerja di Indonesia yang memiliki pendidikan setingkat SMA atau lebih tinggi. Angka tersbeut menunjukkan bahwa mayoritas tenaga kerja Indonesia masih memiliki pendidikan yang terbatas, yang berdampak pada rendahnya keterampilan dan produktivitas mereka di tempat kerja.
Selain pendidikan, inovasi dan riset memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas. Berbagai negara dengan tingkat inovasi yang tinggi cenderung memiliki produktivitas yang lebih baik. Pasalanya, upaya untuk meningkatkan inovasi dan riset di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan anggaran dan kurangnya kolaborasi antara lembaga riset dan industri.
Meski terdapat peningkatan dalam alokasi dana untuk riset dan pengembangan, jumlahnya masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara maju. Data dari Kementerian Riset dan Teknologi menunjukkan bahwa anggaran untuk riset dan pengembangan pada tahun 2024 hanya mencapai 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di bawah rata-rata OECD yang mencapai 2,4%.
Selain itu, kurangnya kolaborasi antara lembaga riset dan industri juga menjadi hambatan signifikan. Tak sedikit hasil riset dari universitas dan lembaga penelitian yang belum diterapkan secara praktis di industri karena minimnya komunikasi dan kerjasama yang efektif.
Industri seringkali menganggap riset akademis kurang relevan dengan kebutuhan pasar, sementara peneliti akademis merasa sulit untuk mendapatkan dukungan dan umpan balik dari sektor industri. Alhasil, berbagai tantangan tersebut menghambat proses inovasi yang berkelanjutan dan berdampak negatif pada kemampuan Indonesia untuk bersaing di era ekonomi berbasis pengetahuan.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi yang lebih terpadu dan komprehensif untuk mendorong sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan sektor industri guna menciptakan ekosistem inovasi yang lebih dinamis dan produktif.
Urgensi Perbaikan Kualitas SDM Indonesia
Sejatinya, Indonesia memiliki potensi SDM besar yang didukung oleh populasi lebih dari 270 juta jiwa, dengan sebagian besar berada dalam usia produktif. Potensi tersebut menjadi modal berharga bagi pembangunan nasional, terutama jika didukung oleh pendidikan yang berkualitas dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Oleh sebab itu, demi mengoptimalkan potensi tersebut, maka peningkatan kualitas SDM mutlak diperlukan. Negara dengan sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global. Keterampilan dan pengetahuan yang tinggi memungkinkan pekerja Indonesia untuk menghasilkan produk dan layanan berkualitas yang memenuhi standar internasional.
Hal ini tidak hanya meningkatkan reputasi produk Indonesia di mata dunia, tetapi juga menarik investasi asing yang mencari tenaga kerja terampil dan efisien. Selain itu, dengan kemampuan inovatif dan adaptif, SDM berkualitas tinggi dapat mengembangkan solusi kreatif yang memperluas pangsa pasar ekspor Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memperkuat posisi negara di kancah global.
Sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia, pembangunan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk memperbaiki akses masyarakat terhadap aktivitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Infrastruktur pendidikan seperti sekolah, universitas, dan fasilitas pelatihan harus dibangun dan ditingkatkan untuk memastikan seluruh masyarakat – tanpa memandang lokasi geografis – dapat memperoleh pendidikan berkualitas.
Selain pendidikan, inovasi dan riset memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas. Berbagai negara dengan tingkat inovasi yang tinggi cenderung memiliki produktivitas yang lebih baik. Pasalanya, upaya untuk meningkatkan inovasi dan riset di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan anggaran dan kurangnya kolaborasi antara lembaga riset dan industri.
Meski terdapat peningkatan dalam alokasi dana untuk riset dan pengembangan, jumlahnya masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara maju. Data dari Kementerian Riset dan Teknologi menunjukkan bahwa anggaran untuk riset dan pengembangan pada tahun 2024 hanya mencapai 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di bawah rata-rata OECD yang mencapai 2,4%.
Selain itu, kurangnya kolaborasi antara lembaga riset dan industri juga menjadi hambatan signifikan. Tak sedikit hasil riset dari universitas dan lembaga penelitian yang belum diterapkan secara praktis di industri karena minimnya komunikasi dan kerjasama yang efektif.
Industri seringkali menganggap riset akademis kurang relevan dengan kebutuhan pasar, sementara peneliti akademis merasa sulit untuk mendapatkan dukungan dan umpan balik dari sektor industri. Alhasil, berbagai tantangan tersebut menghambat proses inovasi yang berkelanjutan dan berdampak negatif pada kemampuan Indonesia untuk bersaing di era ekonomi berbasis pengetahuan.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi yang lebih terpadu dan komprehensif untuk mendorong sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan sektor industri guna menciptakan ekosistem inovasi yang lebih dinamis dan produktif.
Urgensi Perbaikan Kualitas SDM Indonesia
Sejatinya, Indonesia memiliki potensi SDM besar yang didukung oleh populasi lebih dari 270 juta jiwa, dengan sebagian besar berada dalam usia produktif. Potensi tersebut menjadi modal berharga bagi pembangunan nasional, terutama jika didukung oleh pendidikan yang berkualitas dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Oleh sebab itu, demi mengoptimalkan potensi tersebut, maka peningkatan kualitas SDM mutlak diperlukan. Negara dengan sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global. Keterampilan dan pengetahuan yang tinggi memungkinkan pekerja Indonesia untuk menghasilkan produk dan layanan berkualitas yang memenuhi standar internasional.
Hal ini tidak hanya meningkatkan reputasi produk Indonesia di mata dunia, tetapi juga menarik investasi asing yang mencari tenaga kerja terampil dan efisien. Selain itu, dengan kemampuan inovatif dan adaptif, SDM berkualitas tinggi dapat mengembangkan solusi kreatif yang memperluas pangsa pasar ekspor Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memperkuat posisi negara di kancah global.
Sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia, pembangunan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk memperbaiki akses masyarakat terhadap aktivitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Infrastruktur pendidikan seperti sekolah, universitas, dan fasilitas pelatihan harus dibangun dan ditingkatkan untuk memastikan seluruh masyarakat – tanpa memandang lokasi geografis – dapat memperoleh pendidikan berkualitas.