Tingkatkan Daya Saing Melalui Produktivitas

Senin, 22 Juli 2024 - 06:30 WIB
loading...
Tingkatkan Daya Saing...
Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan RI. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan

PRODUKTIVITAS merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan daya saing sebuah negara. Di era globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, peningkatan produktivitas menjadi agenda penting bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Ironisnya, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan produktivitas di Indonesia masih stagnan di angka 2,7%, jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang mencapai 3,5% dan 3,2%. Alhasil, produktivitas yang rendah menjadi salah satu kelemahan utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional.

Berdasarkan hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas di antaranya ialah inovasi, riset, infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), institusi, dan modal sosial. Inovasi dan riset di Indonesia masih tergolong minim, dengan anggaran untuk penelitian dan pengembangan yang rendah dibandingkan negara-negara maju, sehingga menghambat kemampuan industri lokal untuk berkompetisi secara global.

Pun infrastruktur yang belum memadai, termasuk akses terbatas ke transportasi dan teknologi informasi, juga menjadi salah satu penghambat dalam peningkatan produktivitas. Selain itu, kualitas SDM yang belum optimal akibat sistem pendidikan dan pelatihan yang kurang efektif, juga kian memperparah situasi yang ada.

Institusi yang lemah dan birokrasi yang berbelit-belit menambah kompleksitas, sementara rendahnya tingkat modal sosial, yang mencakup kepercayaan dan kerja sama di antara masyarakat, turut menghambat kolaborasi dan inovasi. Semua faktor tersebut saling terkait dan berkontribusi pada rendahnya tingkat produktivitas, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Serba-Serbi Produktivitas di Indonesia
Sebagai upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, banyak negara yang memusatkan perhatiannya tidak hanya pada pembangunan infrastruktur fisik semata, melainkan juga pada peningkatan karakter sumber daya manusia. Faktor tersebut dianggap krusial guna meningkatkan produktivitas secara menyeluruh.

Kualitas SDM yang tinggi dapat menjadi faktor penentu yang mampu menciptakan terobosan signifikan untuk perbaikan pembangunan. Tenaga kerja yang terampil, berpendidikan, dan inovatif dapat mengatasi keterbatasan infrastruktur dengan solusi kreatif, seperti memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional atau menciptakan inisiatif lokal yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Artinya, meskipun infrastruktur yang buruk dapat menjadi hambatan, SDM yang unggul memiliki potensi untuk mengatasi keterbatasan tersebut dan mendorong kemajuan pembangunan.

Selama ini, sebetulnya pemerintah telah menginisiasi berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk peningkatan anggaran untuk riset dan pengembangan, serta investasi dalam infrastruktur pendidikan. Pengembangan pendidikan vokasi juga menjadi fokus utama untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan industri 4.0.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, alokasi anggaran untuk pendidikan vokasi meningkat sebesar 15% pada tahun 2024, menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM. Akan tetapi, hingga saat ini tak dapat dipungkiri bahwa kualitas SDM di Indonesia masih rendah.

Salah satu indikator utama yang menunjukkan rendahnya kualitas SDM di Indonesia adalah tingkat pendidikan dan keterampilan yang masih rendah. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024, hanya sekitar 35% dari angkatan kerja di Indonesia yang memiliki pendidikan setingkat SMA atau lebih tinggi. Angka tersbeut menunjukkan bahwa mayoritas tenaga kerja Indonesia masih memiliki pendidikan yang terbatas, yang berdampak pada rendahnya keterampilan dan produktivitas mereka di tempat kerja.

Selain pendidikan, inovasi dan riset memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas. Berbagai negara dengan tingkat inovasi yang tinggi cenderung memiliki produktivitas yang lebih baik. Pasalanya, upaya untuk meningkatkan inovasi dan riset di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan anggaran dan kurangnya kolaborasi antara lembaga riset dan industri.

Meski terdapat peningkatan dalam alokasi dana untuk riset dan pengembangan, jumlahnya masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara maju. Data dari Kementerian Riset dan Teknologi menunjukkan bahwa anggaran untuk riset dan pengembangan pada tahun 2024 hanya mencapai 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di bawah rata-rata OECD yang mencapai 2,4%.

Selain itu, kurangnya kolaborasi antara lembaga riset dan industri juga menjadi hambatan signifikan. Tak sedikit hasil riset dari universitas dan lembaga penelitian yang belum diterapkan secara praktis di industri karena minimnya komunikasi dan kerjasama yang efektif.

Industri seringkali menganggap riset akademis kurang relevan dengan kebutuhan pasar, sementara peneliti akademis merasa sulit untuk mendapatkan dukungan dan umpan balik dari sektor industri. Alhasil, berbagai tantangan tersebut menghambat proses inovasi yang berkelanjutan dan berdampak negatif pada kemampuan Indonesia untuk bersaing di era ekonomi berbasis pengetahuan.

Oleh sebab itu, diperlukan strategi yang lebih terpadu dan komprehensif untuk mendorong sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan sektor industri guna menciptakan ekosistem inovasi yang lebih dinamis dan produktif.

Urgensi Perbaikan Kualitas SDM Indonesia
Sejatinya, Indonesia memiliki potensi SDM besar yang didukung oleh populasi lebih dari 270 juta jiwa, dengan sebagian besar berada dalam usia produktif. Potensi tersebut menjadi modal berharga bagi pembangunan nasional, terutama jika didukung oleh pendidikan yang berkualitas dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri.

Oleh sebab itu, demi mengoptimalkan potensi tersebut, maka peningkatan kualitas SDM mutlak diperlukan. Negara dengan sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global. Keterampilan dan pengetahuan yang tinggi memungkinkan pekerja Indonesia untuk menghasilkan produk dan layanan berkualitas yang memenuhi standar internasional.

Hal ini tidak hanya meningkatkan reputasi produk Indonesia di mata dunia, tetapi juga menarik investasi asing yang mencari tenaga kerja terampil dan efisien. Selain itu, dengan kemampuan inovatif dan adaptif, SDM berkualitas tinggi dapat mengembangkan solusi kreatif yang memperluas pangsa pasar ekspor Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memperkuat posisi negara di kancah global.

Sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia, pembangunan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk memperbaiki akses masyarakat terhadap aktivitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Infrastruktur pendidikan seperti sekolah, universitas, dan fasilitas pelatihan harus dibangun dan ditingkatkan untuk memastikan seluruh masyarakat – tanpa memandang lokasi geografis – dapat memperoleh pendidikan berkualitas.

Infrastruktur kesehatan yang baik, seperti rumah sakit dan klinik, harus tersedia untuk memberikan layanan kesehatan yang optimal, mendukung kesehatan masyarakat sebagai fondasi produktivitas. Selain itu, infrastruktur ekonomi seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan jaringan internet harus diperbaiki dan diperluas untuk memastikan akses yang mudah dan merata bagi semua lapisan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur yang terencana dengan baik dan inklusif akan menjamin perbaikan kualitas dan daya saing di sektor-sektor tersebut, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan dan daya saing global Indonesia. Semoga.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2383 seconds (0.1#10.140)