Masuk Koalisi Jokowi-Ma'ruf, Demokrat Bicara Supply and Demand

Sabtu, 29 Juni 2019 - 18:54 WIB
Masuk Koalisi Jokowi-Maruf, Demokrat Bicara Supply and Demand
Masuk Koalisi Jokowi-Ma'ruf, Demokrat Bicara Supply and Demand
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan bahwa partai berlambang mercy biru itu menunggu ‘demand’ atau permintaan yang tinggi dari pihak pemerintah sebelum masuk Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Dengan demikian, Demokrat siap menyediakan ‘supply’ atau penawaran yang sesuai.

“Berbicara kans (masuk koalisi), itu tergantung supply and demand, kalau ada demand yang bagus, kita cocok dengan baik dan betul-betul sangat menjanjikan, itu akan kita supply,” ujar Syarief dalam Polemik Trijaya FM yang bertajuk “Endgame: Peta Politik Pasca Putusan MK” di d’Consulate Resto Menteng, Jakarta, Sabtu (29/6/2019).

Soal jatah kursi menteri, Syarief mengaku bahwa pihaknya enggan berandai-andai soal itu karena kursi menteri adalah hak prerogatif presiden. Menurutnya, yang penting bagi Demokrat adalah bagaimana 14 poin prioritas Partai Demokrat yang telah ditawarkan kepada Presiden Jokowi oleh Ketua Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dapat diakomodir.

Dia melanjutkan Demokrat juga saat ini tengah menggencarkan komunikasi politik dengan koalisi pemerintah. “Komuniaksi politik untuk silaturahmi-silaturahmi harus dimaintain. Itu kebutuhan dasar yang bisa melihat bahwa dengan hubungan personal yang bagus program yang diwacanakan akan bisa dilaksanaka bersama,” urai Syarief.

Karena itu, menurut mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu, akan lebih baik jika pemerintah berjuang bersama namun dengan kesamaan visi. Terlebih, Demokrat berpengalaman baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Demokrat juga masih memiliki waktu untuk berdiskusi dan memutuskan secara resmi perihal arah kebijakan politik Demokrat untuk 2019-2024.

“Kita akan diskusi dan kita akan melihat sejauh mana demandnya, demandnya cukup tinggi atau tidak. Kalau demandnya hanya biasa-biasa saja, kalau demandnya tinggi dengan visi yang sama kenapa tidak. Sekali lagi untuk kepentingan rakyat tahun 2024, rakyat perlu prioritas yang tinggi,” tegasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1079 seconds (0.1#10.140)