Diduga Setop Turnamen Internasional, Perbasi Terancam Dituntut Rp21 Miliar
loading...
A
A
A
”Karena pihak penyelenggara ternyata memakai wasit tidak berlisensi yang dikeluarkan Perbasi,” katanya.
Dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan, PP Perbasi telah merekomendasikan wasit bersertifikasi Perbasi untuk memimpin pertandingan. Rekomendasi wasit diberikan karena PP Perbasi ingin menjaga marwah turnamen mengingat ajang tersebut level internasional.
”Level kegiatan ini masuk internasional karena dalam pelaksanaannya mengundang klub luar negeri. Karena levelnya yang internasional itu, FIBA pun memantau,” ujar George.
Untuk mencegah permasalahan lebih lanjut dari FIBA, pencabutan rekomendasi kegiatan itu dilakukan. Apalagi klub luar negeri yang ikut dalam kejuaraan tersebut ada yang tidak mengantongi izin dari federasi negara asal.
”Kami mencabut rekomendasi yang telah kami keluarkan karena laporan dari para peserta dan temuan di lapangan oleh tim kami mengenai wasit yang memimpin pertandingan internasional yang tidak memiliki lisensi. Kami berhak mencabut dan menarik kembali seluruh personel dan anggota kami dari turnamen tersebut,” katanya.
Langkah itu bukan bermaksud menghentikan proses pembinaan. Justru saat ini PP Perbasi getol melakukan pembinaan karena berguna dalam mendukung program regenerasi di timnas yang sedang berjalan.
”Bahwa kami tidak pernah menghalangi klub, event organizer, maupun perseorangan membuat event pertandingan bola basket. Mereka hanya perlu mengantongi izin berbentuk rekomendasi dari tingkat kota/kabupaten, provinsi, dan Perbasi pusat sesuai tingkat kejuaraan. Apabila diketahui tidak sesuai dengan yang disepakati maka rekomendasi dapat kami cabut,” kata George.
Dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan, PP Perbasi telah merekomendasikan wasit bersertifikasi Perbasi untuk memimpin pertandingan. Rekomendasi wasit diberikan karena PP Perbasi ingin menjaga marwah turnamen mengingat ajang tersebut level internasional.
”Level kegiatan ini masuk internasional karena dalam pelaksanaannya mengundang klub luar negeri. Karena levelnya yang internasional itu, FIBA pun memantau,” ujar George.
Untuk mencegah permasalahan lebih lanjut dari FIBA, pencabutan rekomendasi kegiatan itu dilakukan. Apalagi klub luar negeri yang ikut dalam kejuaraan tersebut ada yang tidak mengantongi izin dari federasi negara asal.
”Kami mencabut rekomendasi yang telah kami keluarkan karena laporan dari para peserta dan temuan di lapangan oleh tim kami mengenai wasit yang memimpin pertandingan internasional yang tidak memiliki lisensi. Kami berhak mencabut dan menarik kembali seluruh personel dan anggota kami dari turnamen tersebut,” katanya.
Langkah itu bukan bermaksud menghentikan proses pembinaan. Justru saat ini PP Perbasi getol melakukan pembinaan karena berguna dalam mendukung program regenerasi di timnas yang sedang berjalan.
”Bahwa kami tidak pernah menghalangi klub, event organizer, maupun perseorangan membuat event pertandingan bola basket. Mereka hanya perlu mengantongi izin berbentuk rekomendasi dari tingkat kota/kabupaten, provinsi, dan Perbasi pusat sesuai tingkat kejuaraan. Apabila diketahui tidak sesuai dengan yang disepakati maka rekomendasi dapat kami cabut,” kata George.
(jon)