Istitha'ah Kesehatan Haji

Rabu, 03 Juli 2024 - 22:22 WIB
loading...
A A A
Namun, nasib berkata lain. Justru dengan diterimanya hasil uji kesehatan dirinya dengan cara yang tidak jujur itu justeru membahayakan dirinya sendiri. Sebab akibatnya, mitigasi risiko tinggi atas kesehatannya mungkin tak lagi dipandang perlu. Sisi lain, tingginya kebutuhan terhadap kekuatan fisik untuk menjalani ibadah haji semakin memperparah situasi. Akhirnya, ketahanan fisik diri pun tak lagi bisa dipertahankan di tengah tuntutan gerak fisik yang tinggi dalam ibadah haji.

Indeks kesehatan diri memang terlalu mahal untuk dikesampingkan. Karena, indikator istitha’ah kesehatan semakin menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Tentu kita semua. Baik jemaah haji Indonesia yang seang berada di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji maupun keluarganya yang menunggu dan ikut berdoa di Indonesia.

Karena siapa pun kita, pasti ingin menikmati kebersamaan bersama orang-orang tercinta lebih lama. Pergi beribadah haji memang menjadi harapan dan keinginan siapapun yang ingin menyempurnakan keislamannya. Namun kebersamaan dengan orang-orang tercinta tetap tak ingin cepat berlalu karena dipisahkan oleh kematian.

Jangan sampai pembicaraan umum menjadi kenyataan dalam haji. “Dulu saat muda mau membeli sesuatu, uang tak ada. Saat dewasa, uang punya, tapi tak bisa beli apa-apa. Karena faktor kesehatan yang memperihatinkan.” Dalam konteks ibadah haji, saat menabung untuk bisa pergi haji ke Arab Saudi telah mencukupi, diri tak bisa berangkat haji karena faktor kesehatan yang tak memungkinkan. Kalaulah pergi berhaji ke Arab Saudi itu bisa terjadi, kekhidmatan berhaji agak terganggu oleh tingkat kesehatan diri yang terkurangi.

Maka, setiap kita penting menjaga kesehatan. Untuk kepentingan lebih luas dalam menjalani hidup. Namun untuk kepentingan spesifik, itu dibutuhkan agar kita bisa memenuhi standar istitha’ah kesehatan yang kini dipersyaratkan lebih utama. Dengan begitu, bukan saja berangkat haji bisa dimungkinkan. Melainkan juga selama beribadah haji pun, kesehatan bisa dijaga dan dipertahankan. Itu semua agar saat berhaji kesehatan diri bisa dijaminkan. Untuk kepentingan sukses haji yang selalu didambakan.

Saat kampanye tentang Gerakan Haji Muda yang belakangan mulai gencar dilakukan berbagai pihak, sebetulnya Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholis Qoumas melalui kebijakan “Istitha’ah kesehatan dulu, baru pelunasan ongkos haji” di atas sedang menirimkan pesan penting kepada generasi muda. Penting namun konkret sekali pesan itu.

Jangan hanya fokus pada pemenuhan ongkos haji. Jangan hanya diskusi soal bagaimana literasi haji dari sisi manajemen keuangan pribadi hingga bisa berhaji. Jangan mencukupkan diri hanya dengan mendalami persoalan peribadatan haji. Semua itu baik. Tapi tidak cukup. Bahkan semua itu bukan menjadi faktor penentu.

Gus Men, panggilan akrab Menteri Agama RI itu, melalui kebijakan di atas sedang berpesan: hiduplah secara sehat dari sekarang. Jaga kesehatan dari dini. Karena, walaupun pada saatnya nanti engkau sudah memiliki banyak kecakapan dan kemampuan finansial, ibadah haji tetap menempatkan indikator istitha’ah kesehatan atau kemampuan diri di bidang kesehatan pada posisi hulu.

Kelak pada saatnya nanti justeru istitha’ah kesehatan yang akan menentukan nasib dan kesempatan berhajimu. Apakah kesempatan berhaji yang lahir karena kemampuan finansial dan kecakapan fiqhiyah dalam peribadatannya betul-betul akan bisa terealisasi atau tidak, kesehatan menjadi ukuran utamanya. Maka, hidup sehat adalah cara dini untuk menjemput peluang haji.

Pada titik inilah, Hadits Nabi yang berbunyi al-mu’min al-qawiy ahabbu ilallahi min al-mu’min al-dla’if bisa menemukan kekuatan makna dan daya dorongnya. Secara khusus, untuk kepentingan haji, Muslim yang memiliki ketahanan fisik yang tinggi lebih baik daripada Muslim yang lemah fisiknya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1433 seconds (0.1#10.140)