Kasdi Subagyono Akui Bantu Nurul Ghufron Mutasi Pegawai Kementan ke Jatim
loading...
![Kasdi Subagyono Akui...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/06/19/13/1399369/kasdi-subagyono-akui-bantu-nurul-ghufron-mutasi-pegawai-kementan-ke-jatim-dhf.webp)
Eks Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono mengaku dirinya pernah membantu Pimpinan KPK, Nurul Ghufron terkait mutasi salah satu pegawai Kementan. Foto/SINDOnews/Nur Khabibi
A
A
A
JAKARTA - Eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono mengaku dirinya pernah membantu Pimpinan KPK, Nurul Ghufron terkait mutasi salah satu pegawai Kementan. Dalam kesempatan tersebut, Kasdi menyebutkan pegawai yang dimaksud merupakan saudara dari Ghufron.
Hal itu Kasdi sampaikan saat menjadi saksi mahkota dalam sidang dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan dengan Terdakwa eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan mantan Direktur Alar dan Mesin Kementan, Muhammad Hatta.
Awalnya, Penasihat Hukum SYL, Djamaluddin Koedoeboen menanyakan saksi perihal pernah atau tidaknya mendapatkan panggilan telepon dari pimpinan lembaga antirasuah. Kasdi mengaku pernah.
"Saudara saksi, tidak pernah menerima telfon dari salah satu oknum pimpinan KPK?," tanya Djamaluddin di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/6/2024).
"Ya saya terima telepon, pernah, oleh satu pimpinan KPK," jawab Kasdi.
"Siapa itu?" tanya Djamaluddin lagi.
"Bapak Nurul Ghufron," timpal Kasdi.
Djamaluddin kemudian menanyakan apa maksud dari Ghufron menelepon dirinya. Di ruang sidang, Kasdi menyebutkan tujuan Ghufron saat itu untuk membantu mutasi saudaranya ke Jawa Timur (Jatim).
"Beliau menelepon terkait apa itu?" tanya Djamaluddin.
Hal itu Kasdi sampaikan saat menjadi saksi mahkota dalam sidang dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan dengan Terdakwa eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan mantan Direktur Alar dan Mesin Kementan, Muhammad Hatta.
Awalnya, Penasihat Hukum SYL, Djamaluddin Koedoeboen menanyakan saksi perihal pernah atau tidaknya mendapatkan panggilan telepon dari pimpinan lembaga antirasuah. Kasdi mengaku pernah.
"Saudara saksi, tidak pernah menerima telfon dari salah satu oknum pimpinan KPK?," tanya Djamaluddin di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/6/2024).
"Ya saya terima telepon, pernah, oleh satu pimpinan KPK," jawab Kasdi.
"Siapa itu?" tanya Djamaluddin lagi.
"Bapak Nurul Ghufron," timpal Kasdi.
Djamaluddin kemudian menanyakan apa maksud dari Ghufron menelepon dirinya. Di ruang sidang, Kasdi menyebutkan tujuan Ghufron saat itu untuk membantu mutasi saudaranya ke Jawa Timur (Jatim).
"Beliau menelepon terkait apa itu?" tanya Djamaluddin.