Korban Judi Online Ngaku Rugi Sampai Rp100 Juta: Berawal dari Poker
loading...
A
A
A
Dia mengakui menyesal atas perbuatannya. Judi telah membuat harapan yang telah lama dia bangun terbengkalai. Uang sebesar Rp100 juta itu sebenarnya ingin ia gunakan untuk membeli rumah, namun kandas.
"Gue gagal beli rumah. Cuma ada penyesalan doang," sesalnya.
Setelah lama berhenti bermain judi poker kemudian dia kembali dikenalkan oleh temannya dengan judi slot. Awalnya dia bermain hanya Rp100-200. Namun, kegiatan judi online itu terus berlanjut dengan nominal yang semakin besar.
"Namanya lingkaran setan teman-teman setan, akhirnya gue kenal slot dari teman gue. Awalnya main receh kecil dua ratus perak, seratus perak. Sampai sekarang masih main, main iseng-iseng doang," jelasnya.
Kini, meski selalu main namun uang yang Ray dikeluarkan tidak sebesar seperti bermain Poker. Paling besar Ray menghabiskan uang Rp1 juta.
"Kenapa masih main judi? Karena tergiur sama setan. Padahal itu duit lu yang cuma mutar-mutar doang. Otak kita juga makin rusak," jelasnya.
"Karena gue sadar makanya gue main bukan karena untuk nyari uang cuma nyari keisengan aja buat hiburan. Enggak akan main gede lagi gue," jelasnya.
Dia mensupport kehadiran Satgas Pemberantasn Judi Online, nanun dia masih sanksi apakah kehadirannya benar murni ingin memberantas judi online atau hanya sekedar pencitraan pemerintah.
"Tapi kembali lagi, satgas itu benar bekerja ngilangin judi online atau hanya pencitraan aja selagi isu judi online banyak makan korban," pungkasnya.
Lihat Juga: Sebut Judi Online Seperti Wabah, Menko Polkam: Penyakit Menular yang Menjangkiti Berbagai Kalangan
"Gue gagal beli rumah. Cuma ada penyesalan doang," sesalnya.
Setelah lama berhenti bermain judi poker kemudian dia kembali dikenalkan oleh temannya dengan judi slot. Awalnya dia bermain hanya Rp100-200. Namun, kegiatan judi online itu terus berlanjut dengan nominal yang semakin besar.
"Namanya lingkaran setan teman-teman setan, akhirnya gue kenal slot dari teman gue. Awalnya main receh kecil dua ratus perak, seratus perak. Sampai sekarang masih main, main iseng-iseng doang," jelasnya.
Kini, meski selalu main namun uang yang Ray dikeluarkan tidak sebesar seperti bermain Poker. Paling besar Ray menghabiskan uang Rp1 juta.
"Kenapa masih main judi? Karena tergiur sama setan. Padahal itu duit lu yang cuma mutar-mutar doang. Otak kita juga makin rusak," jelasnya.
"Karena gue sadar makanya gue main bukan karena untuk nyari uang cuma nyari keisengan aja buat hiburan. Enggak akan main gede lagi gue," jelasnya.
Dia mensupport kehadiran Satgas Pemberantasn Judi Online, nanun dia masih sanksi apakah kehadirannya benar murni ingin memberantas judi online atau hanya sekedar pencitraan pemerintah.
"Tapi kembali lagi, satgas itu benar bekerja ngilangin judi online atau hanya pencitraan aja selagi isu judi online banyak makan korban," pungkasnya.
Lihat Juga: Sebut Judi Online Seperti Wabah, Menko Polkam: Penyakit Menular yang Menjangkiti Berbagai Kalangan
(maf)