Kepala BPPSDMP Kementan-Bupati Karawang Luncurkan BPP Kostratani
loading...
A
A
A
KARAWANG - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, bersama Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, meluncurkan Kostratani di 2 BPP/UPTD, yaitu UPTD/BPP Kecamatan Ciampel dan UPTD/BPP Kecamatan Karawang Barat.
Turut hadir para pejabat eselon II Lingkup BPPSDMP, yaitu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian yang diwakili Kepala Bidang Program dan Evaluasi, Kepala BBPP Lembang, Direktur Polbangtan Bogor.
Adapun pejabat yang mendampingi Bupati Karawang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian Karawang dan Forkopimda Kabupaten Karawang. Turut hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang SDM serta para penyuluh pertanian se Kabupaten Karawang yang hadir melalui video conference.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap keberadaan Kostratani bisa dimaksimalkan insan pertanian di Karawang. "Kostratani hadir untuk membantu percepatan pembangunan pertanian. Karena di Kostratani petani bisa belajar, bisa berkonsultasi. Kostratani juga memiliki data dan informasi yang dibutuhkan petani untuk meningkatkan produksi," katanya.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, mengapresiasi respons positif Bupati Karawang terhadap Kostratani. Menurutnya, pihaknya bangga dan tersanjung karena Bupati sangat mendukung program Kostratani untuk membangun SDM Pertanian di Kabupaten Karawang.
"Kami yakin dukungan dari Bupati dan seluruh SKPD di Kabupaten Karawang akan membuat program Kostratani ini untuk meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian Kabupaten Karawang akan berhasil," katanya.
Dedi Nursyamsi juga menyampaikan bahwa peningkatan produktivitas akan mengikuti jika SDM Pertanian meningkat kapasitasnya. "Dengan sendirinya produksi di Kabupaten Karawang sebagai sentra produksi nasional juga akan meningkat. Kabupaten Karawang akan mengukuhkan dirinya sebagai Pusat Produksi Beras Nasional yang semakin tangguh," imbuhnya.
Dedi mengatakan, Kementerian Pertanian mengajak kepada seluruh penyuluh, petani serta petani milenial diseluruh BPP di Kabupaten Karawang untuk membangun bersama-sama sumber daya manusia dan pertanian. Serta, meningkatkan produktivitas pertanian untuk dijadikan Karawang sebagai ce excelend Produksi PAngan Nasional yang semakin tangguh.
Dedi berharap model BPP Kostratani di Karawang dapat menjadi contoh dan teladan bagi BPP diseluruh plosok tanah air.
"Untuk itu, petaninya termasuk petani milenial harus diberdayakan dan diberikan pelatihan-pelatihan baik secara konvensional maupun langsung dengan program Demplot, Sekolah Lapangan, Sistem Penangkaran dan sebagainya," ujarnya.
Selain itu, penyuluh pertanian juga harus diberikan pelatihan-pelatihan urusan kefungsionalan dan teknis tematik-tematik dalam budidaya yang baik, penggunaan dan pemeliharaan alsin yang baik kemudian tentang bisnis usaha tani yang akan digenjot oleh para penyuluh dan petani yang terutamanya adalah petani milenial.
merespon komitmen Bupati untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk memberdayakan petani termasuk petani milenial melalui program Kostratani.
Pada launching tersebut, Kepala Badan PPSDMP berharap bahwa tugas, fungsi dan peran BPP agar lebih dioptimalkan sebagai pusat data dan informasi serta gerakan program pembangunan pertanian yang difasilitasi dengan sarpras Informasi dan Teknologi.
"Tentunya diperlukan dukungan dan semangat para pemyuluh pertanian dan stake holder lainnya dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut," katanya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, berterima kasih kepada Kepala Badan PPSDMP yang sudah bersedia beraudiensi dan launching kostratani di Kabupaten Karawang. Menurutnya, Kementerian Pertanian telah berkontribusi yang nyata dalam mendukung pembangunan pertanian, khususnya SDM Pertanian di Kabupaten Karawang.
Karena objek pembangunan pertanian adalah para petani itu sendiri termasuk petani dan anak-anak muda milenial yang memiliki komitmen yang sama terhadap pertanian.
Bupati juga merespon positif dengan BPP Kostratani karena salah satu programnya bahwa di tiap-tiap kecamatan akan ada demplot prototype percontohan dimasing-masing kecamatan, yang nantinya dibimbing dan disinergikan dengan program-program lainnya dari Kementerian Pertanian, dengan Pemprov Jawa Barat dan Pemda Kabupaten Karawang.
“Saya merasa yakin kalo kita bersinergi bersama-sama minimal Kabupaten Karawang bisa dipertahankan sebagai pusat ketahanan pangan nasional. Saya sudah mendapatkan direct langsung dari Bapak Menteri Pertanian terkait kebutuhan dan pemetaan lokasi sasaran pembangunan pertanian," tutur Celicca.
Ditambahkannya, Kabupaten Karawang memiliki komitmen yang penting terhadap pertanian. Hal ini bisa dilihat dari 2 peraturan daerah yang dikeluarkan.
"Pertama tentang tata ruang wilayah dan yang kedua tentang ketahanan pangan pertanian yang berkelanjutan. Dua duanya sudah disahkan oleh DPRD Kabupaten Karawang. Dan tahun 2030, Kabupaten Karawang hanya boleh alih fungsi lahan sebesar 10.000 Ha, artinya kami mempertahankan 87.253 ha lahan teknis. Termasuk di Karawang Barat seluas 200 M2 dari bahu jalan boleh dibikin bangunan dan 200 M2 kebelakang hanya boleh untuk lahan pertanian. Jadi komitmen kami tetap mempertahankan Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat untuk ketahanan pangan nasional," ungkap Cellica.
Bupati Karawang juga menyampaikan bahwa produksi pertanian Karawang kurang lebih 1,3 juta ton pertahun. Sedangkan kebutuhan konsumsi beras di Karawang hanya 500.000 ton, artinya terdapat surplus nasional kurang lebih 800.000 ton pertahun.
"Tentunya ini menjadi sesuatu kebanggaan kami dan komitmen bersama untuk mempertahankan kebutuhanan ketahanan pangan terutama pada masa covid 19, bahwa perekonomian sebagian besar petani relative masih tetap bisa berjalan," ujarnya.
Hal ini karena pengadaan pangan pemprov DKI berasal dari Karawang, termasuk juga dari daerah-daerah sekitar lainnya yang secara logistik dekat dengan Jakarta. Beliau juga berkomitmen dari hati, bahwa satu-satunya upaya untuk mempertahankan pangan yang ada di Kabupaten karawang harus diupayakan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Bupati Karawang, pertanian merupakan salah satu sektor usaha yang menjanjikan apalagi jika dikelola dengan baik dan benar mulai dari permodalan sampai sektor hilir. Untuk itu, Pemda Kabupaten Karawang telah menganggarkan asuransi pertanian, disamping untuk menjaga produktivitas, intensifikasi pertanian juga modernisasi pertanian.
Hal ini sebagai upaya agar orang tertarik menjadi petani dan tidak tertarik bekerja di pabrik. Tentunya tugas bersama antara Kementerian Pertanian, Pemprov Jabar dan Pemda Karawang harus berkolaborasi dan bersinergi dalam menyediakan dan meningkatkan SDM Pertanian, untuk lebih optimal sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Untuk itu, Bupati Bangga dengan keberadaan petani, buruh tani, poktan dan gapoktan yang sudah luar biasa berperan dalam pembangunan pertanian. (NF/EZ)
Turut hadir para pejabat eselon II Lingkup BPPSDMP, yaitu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian yang diwakili Kepala Bidang Program dan Evaluasi, Kepala BBPP Lembang, Direktur Polbangtan Bogor.
Adapun pejabat yang mendampingi Bupati Karawang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian Karawang dan Forkopimda Kabupaten Karawang. Turut hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang SDM serta para penyuluh pertanian se Kabupaten Karawang yang hadir melalui video conference.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap keberadaan Kostratani bisa dimaksimalkan insan pertanian di Karawang. "Kostratani hadir untuk membantu percepatan pembangunan pertanian. Karena di Kostratani petani bisa belajar, bisa berkonsultasi. Kostratani juga memiliki data dan informasi yang dibutuhkan petani untuk meningkatkan produksi," katanya.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, mengapresiasi respons positif Bupati Karawang terhadap Kostratani. Menurutnya, pihaknya bangga dan tersanjung karena Bupati sangat mendukung program Kostratani untuk membangun SDM Pertanian di Kabupaten Karawang.
"Kami yakin dukungan dari Bupati dan seluruh SKPD di Kabupaten Karawang akan membuat program Kostratani ini untuk meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian Kabupaten Karawang akan berhasil," katanya.
Dedi Nursyamsi juga menyampaikan bahwa peningkatan produktivitas akan mengikuti jika SDM Pertanian meningkat kapasitasnya. "Dengan sendirinya produksi di Kabupaten Karawang sebagai sentra produksi nasional juga akan meningkat. Kabupaten Karawang akan mengukuhkan dirinya sebagai Pusat Produksi Beras Nasional yang semakin tangguh," imbuhnya.
Dedi mengatakan, Kementerian Pertanian mengajak kepada seluruh penyuluh, petani serta petani milenial diseluruh BPP di Kabupaten Karawang untuk membangun bersama-sama sumber daya manusia dan pertanian. Serta, meningkatkan produktivitas pertanian untuk dijadikan Karawang sebagai ce excelend Produksi PAngan Nasional yang semakin tangguh.
Dedi berharap model BPP Kostratani di Karawang dapat menjadi contoh dan teladan bagi BPP diseluruh plosok tanah air.
"Untuk itu, petaninya termasuk petani milenial harus diberdayakan dan diberikan pelatihan-pelatihan baik secara konvensional maupun langsung dengan program Demplot, Sekolah Lapangan, Sistem Penangkaran dan sebagainya," ujarnya.
Selain itu, penyuluh pertanian juga harus diberikan pelatihan-pelatihan urusan kefungsionalan dan teknis tematik-tematik dalam budidaya yang baik, penggunaan dan pemeliharaan alsin yang baik kemudian tentang bisnis usaha tani yang akan digenjot oleh para penyuluh dan petani yang terutamanya adalah petani milenial.
merespon komitmen Bupati untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk memberdayakan petani termasuk petani milenial melalui program Kostratani.
Pada launching tersebut, Kepala Badan PPSDMP berharap bahwa tugas, fungsi dan peran BPP agar lebih dioptimalkan sebagai pusat data dan informasi serta gerakan program pembangunan pertanian yang difasilitasi dengan sarpras Informasi dan Teknologi.
"Tentunya diperlukan dukungan dan semangat para pemyuluh pertanian dan stake holder lainnya dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut," katanya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, berterima kasih kepada Kepala Badan PPSDMP yang sudah bersedia beraudiensi dan launching kostratani di Kabupaten Karawang. Menurutnya, Kementerian Pertanian telah berkontribusi yang nyata dalam mendukung pembangunan pertanian, khususnya SDM Pertanian di Kabupaten Karawang.
Karena objek pembangunan pertanian adalah para petani itu sendiri termasuk petani dan anak-anak muda milenial yang memiliki komitmen yang sama terhadap pertanian.
Bupati juga merespon positif dengan BPP Kostratani karena salah satu programnya bahwa di tiap-tiap kecamatan akan ada demplot prototype percontohan dimasing-masing kecamatan, yang nantinya dibimbing dan disinergikan dengan program-program lainnya dari Kementerian Pertanian, dengan Pemprov Jawa Barat dan Pemda Kabupaten Karawang.
“Saya merasa yakin kalo kita bersinergi bersama-sama minimal Kabupaten Karawang bisa dipertahankan sebagai pusat ketahanan pangan nasional. Saya sudah mendapatkan direct langsung dari Bapak Menteri Pertanian terkait kebutuhan dan pemetaan lokasi sasaran pembangunan pertanian," tutur Celicca.
Ditambahkannya, Kabupaten Karawang memiliki komitmen yang penting terhadap pertanian. Hal ini bisa dilihat dari 2 peraturan daerah yang dikeluarkan.
"Pertama tentang tata ruang wilayah dan yang kedua tentang ketahanan pangan pertanian yang berkelanjutan. Dua duanya sudah disahkan oleh DPRD Kabupaten Karawang. Dan tahun 2030, Kabupaten Karawang hanya boleh alih fungsi lahan sebesar 10.000 Ha, artinya kami mempertahankan 87.253 ha lahan teknis. Termasuk di Karawang Barat seluas 200 M2 dari bahu jalan boleh dibikin bangunan dan 200 M2 kebelakang hanya boleh untuk lahan pertanian. Jadi komitmen kami tetap mempertahankan Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat untuk ketahanan pangan nasional," ungkap Cellica.
Bupati Karawang juga menyampaikan bahwa produksi pertanian Karawang kurang lebih 1,3 juta ton pertahun. Sedangkan kebutuhan konsumsi beras di Karawang hanya 500.000 ton, artinya terdapat surplus nasional kurang lebih 800.000 ton pertahun.
"Tentunya ini menjadi sesuatu kebanggaan kami dan komitmen bersama untuk mempertahankan kebutuhanan ketahanan pangan terutama pada masa covid 19, bahwa perekonomian sebagian besar petani relative masih tetap bisa berjalan," ujarnya.
Hal ini karena pengadaan pangan pemprov DKI berasal dari Karawang, termasuk juga dari daerah-daerah sekitar lainnya yang secara logistik dekat dengan Jakarta. Beliau juga berkomitmen dari hati, bahwa satu-satunya upaya untuk mempertahankan pangan yang ada di Kabupaten karawang harus diupayakan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Bupati Karawang, pertanian merupakan salah satu sektor usaha yang menjanjikan apalagi jika dikelola dengan baik dan benar mulai dari permodalan sampai sektor hilir. Untuk itu, Pemda Kabupaten Karawang telah menganggarkan asuransi pertanian, disamping untuk menjaga produktivitas, intensifikasi pertanian juga modernisasi pertanian.
Hal ini sebagai upaya agar orang tertarik menjadi petani dan tidak tertarik bekerja di pabrik. Tentunya tugas bersama antara Kementerian Pertanian, Pemprov Jabar dan Pemda Karawang harus berkolaborasi dan bersinergi dalam menyediakan dan meningkatkan SDM Pertanian, untuk lebih optimal sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Untuk itu, Bupati Bangga dengan keberadaan petani, buruh tani, poktan dan gapoktan yang sudah luar biasa berperan dalam pembangunan pertanian. (NF/EZ)
(ars)