Ahli Beton dan Konstruksi Sebut Kekuatan Jalan Tol Layang MBZ Tak Ada Masalah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ahli Beton dan Konstruksi FX Supartono menilai, tidak ada masalah pada kekuatan Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ). Hal itu menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap kekuatan jalan tol tersebut.
Hal itu dia ungkapkan dalam sidang perkara korupsi proyek pembangunan Tol Layang MBZ di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 21 Mei 2024.
“Saya katakan memang bahwa kalau ditinjau dari kekuatan, tampaknya kekuatan ini tidak bermasalah karena tidak akan menjadi roboh, begitu,” ujar Supartono dikutip Kamis (23/5/2024).
Supartono menuturkan, kekuatan Jalan Tol Layang MBZ juga disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain menilai kekuatan Jalan Tol Layang MBZ aman, Supartono juga mengakui ada kekurangan kekakuan pada struktur jembatan.
Supartono menjelaskan, perubahan spesifikasi kualitas material pembangunan Tol MBZ memang berpengaruh pada kekakuan dan usia keawetan jalan. Meski demikian, Supartono menekankan, kekurangan yang ada tidak akan mengakibatkan jembatan akan ambruk.
“Bahwa dari segi kekuatan kalau katakanlah ada kekurangan itu kecil jadi artinya tidak akan mengakibatkan bahwa jembatan itu akan ambruk itu tidak,” ujarnya.
Direktur Politeknik Transportasi Darat Indonesia Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pandu Yunianto mengatakan, pembatasan kendaraan di Jalan Tol Layang MBZ tidak ada kaitannya dengan permasalahan kualitas struktur atau konstruksi jalan layang tersebut.
Pandu menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub ketika proses penggarapan dan penyelesaian Tol Layang MBZ Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang.
“Terkait dengan struktur kami tidak tahu, sehingga pertimbangan kami tidak terkait dengan masalah struktur. Pertimbangannya adalah aspek keselamatan dan aspek kelancaran,” ujar Pandu.
Sebelumnya, PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) memastikan bahwa Jalan Tol Layang MBZ aman untuk dilalui. Hal ini karena sebelum dibuka rangkaian penilaian termasuk uji laik fungsi dan operasi sudah dilakukan.
Terlebih tol MBZ sudah terbukti mampu memangkas waktu tempuh dari Jakarta menuju arah timur seperti Trans Jawa dan Bandung. "Setiap jalan tol sebelum beroperasi melalui uji laik fungsi serta laik operasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri hingga Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan," kata Hendri Taufik, Direktur Utama PT JCC, Sabtu, 18 Mei 2024.
Hal itu dia ungkapkan dalam sidang perkara korupsi proyek pembangunan Tol Layang MBZ di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 21 Mei 2024.
“Saya katakan memang bahwa kalau ditinjau dari kekuatan, tampaknya kekuatan ini tidak bermasalah karena tidak akan menjadi roboh, begitu,” ujar Supartono dikutip Kamis (23/5/2024).
Supartono menuturkan, kekuatan Jalan Tol Layang MBZ juga disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain menilai kekuatan Jalan Tol Layang MBZ aman, Supartono juga mengakui ada kekurangan kekakuan pada struktur jembatan.
Supartono menjelaskan, perubahan spesifikasi kualitas material pembangunan Tol MBZ memang berpengaruh pada kekakuan dan usia keawetan jalan. Meski demikian, Supartono menekankan, kekurangan yang ada tidak akan mengakibatkan jembatan akan ambruk.
“Bahwa dari segi kekuatan kalau katakanlah ada kekurangan itu kecil jadi artinya tidak akan mengakibatkan bahwa jembatan itu akan ambruk itu tidak,” ujarnya.
Direktur Politeknik Transportasi Darat Indonesia Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pandu Yunianto mengatakan, pembatasan kendaraan di Jalan Tol Layang MBZ tidak ada kaitannya dengan permasalahan kualitas struktur atau konstruksi jalan layang tersebut.
Pandu menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub ketika proses penggarapan dan penyelesaian Tol Layang MBZ Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang.
“Terkait dengan struktur kami tidak tahu, sehingga pertimbangan kami tidak terkait dengan masalah struktur. Pertimbangannya adalah aspek keselamatan dan aspek kelancaran,” ujar Pandu.
Sebelumnya, PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) memastikan bahwa Jalan Tol Layang MBZ aman untuk dilalui. Hal ini karena sebelum dibuka rangkaian penilaian termasuk uji laik fungsi dan operasi sudah dilakukan.
Terlebih tol MBZ sudah terbukti mampu memangkas waktu tempuh dari Jakarta menuju arah timur seperti Trans Jawa dan Bandung. "Setiap jalan tol sebelum beroperasi melalui uji laik fungsi serta laik operasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri hingga Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan," kata Hendri Taufik, Direktur Utama PT JCC, Sabtu, 18 Mei 2024.
(cip)