Menggemakan Diplomasi Covid-19 Indonesia di Panggung Global

Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:35 WIB
loading...
A A A
Akses Global

Vaksin menjadi target utama dalam diplomasi Indonesia di ranah internasional. Itu disadari penuh karena vaksin merupakan solusi paling efektif dan efisien untuk menghentikan pandemi corona. Diplomasi yang ditekankan Indonesia pun mengarahkan agar pengembangan vaksin corona bisa tepat sasaran, hingga distribusi yang merata dan berkeadilan. (Baca juga: Bangun Jalan Tol terpanjang di Indonesia, Hutama Karya Pakai Produk Lokal)

Bukan hanya itu, harga vaksin yang terjangkau oleh semua negara, termasuk negara miskin, juga harus menjadi perjuangan Indonesia. Dengan begitu, vaksin tak hanya diprioritaskan kepada negara yang memiliki dana besar untuk membelinya.

Indonesia juga bermain dalam diplomasi vaksin Covid-19 di mana penekanan untuk pengembangan vaksin secara kolaboratif. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menekankan perlunya menciptakan mekanisme distribusi vaksin yang adil dan merata dikarenakan ketika beberapa negara tidak mendapatkan akses itu, maka risiko persebaran virus masih bisa terjadi. Apa yang dilakukan Retno Marsudi tersebut merupakan bentuk “diplomasi vaksin”.

“Kita juga mendorong transfer pengetahuan dari produsen vaksin ke negara yang tidak memproduksi vaksin,” ujar Marsudi pada Juni lalu saat Ministerial Coordination Group on COVID-19 (MCGC). Itu bertujuan meningkatkan kapasitas produksi, termasuk memperhatikan hak kekayaan intelektual dan kebijakan paten untuk tanggung jawab sosial. Indonesia juga mendorong kerja sama internasional untuk pengembangan dan produksi vaksin. “Politisasi vaksin harus dihindari,” tegas Marsudi.

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang dipertimbangkan dalam pengembangan vaksin Covid-19. Indonesia bisa menunjukkan kepada dunia, terutama di kawasan Asia Tenggara, sebagai negara yang sedang ikut berlomba dalam menciptakan vaksin corona. (Baca juga: 40.076 Orang Positif Covid-19 Masih Dalam Perawatan)

Indonesia ingin membuktikan diri bukan hanya sebagai pasar vaksin asing, tetapi juga bisa memproduksi dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan penangkal virus corona tersebut. Indonesia juga sudah membuktikan kepada dunia bahwa mereka tidak skeptis dan pesimistis dalam menghadapi pandemi Covid-19. Mereka juga bisa menawarkan solusi yang dibutuhkan untuk mengentaskan pandemi ini.

Pada Mei silam, Eijkman Institute for Molecular Biology melaksanakan persiapan untuk membuat vaksin Covid-19. Bahkan, perusahaan farmasi Bio Farma diundang bergabung dalam Coalition for Epidemic Preparedness Innovation dan perusahaan biofarmasi China untuk berkolaborasi dalam proyek tersebut.

Bio Farma merupakan perusahaan vaksin terbesar di Asia Tenggara dan mampu memproduksi dua miliar dosis vaksin setiap tahunnya. “Ilmuwan Indonesia berusaha menyiapkan vaksin dalam waktu 12 bulan,” demikian laporan Asean Today. Indonesia juga mencari pendanaan penelitian vaksin tersebut untuk melakukan pengembangan lebih lanjut. (Baca juga: Setelah Kudeta TikTok, Trump Bersiap Gulingkan Alibaba)

Menarik Investasi
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)