Menggemakan Diplomasi Covid-19 Indonesia di Panggung Global

Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:35 WIB
loading...
Menggemakan Diplomasi Covid-19 Indonesia di Panggung Global
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi fasilitas pengamasan vaksin milik Bio Farma, kemarin. Foto/Biro Pers Setpres
A A A
JAKARTA - Diplomasi tetap memainkan peranan penting dan signifikan dalam segala masa, termasuk seperti saat ini, pandemi corona (Covid-19) . Diplomasi menjadi kanal komunikasi dengan negara lain dalam membangun kepercayaan negara lain dan membangun identitas keindonesiaan di tengah panggung global, termasuk saat pandemi ini.

Publik pun bertanya, apakah Indonesia sudah memainkan diplomasi Covid-19 dengan efektif dan efisien? Bisa jadi, jawabannya sangat beragam. Banyak yang mengatakan pandemi adalah saatnya Indonesia memikirkan permasalahan Covid-19 di dalam negeri saja. Namun, pandangan lain menganggap diplomasi tetap memainkan peran penting karena pihak yang mengalami pandemi bukan hanya Indonesia, tetapi seluruh dunia.

Rasanya memang Indonesia mendapatkan apresiasi dunia internasional dalam penanganan pandemi corona selama ini. Berbeda dengan Selandia Baru yang mendapatkan apresiasi dari banyak negara. Selandia Baru bertindak lebih cepat, ketika masih ada sedikit kasus di negara itu: mengunci diri, menyegel perbatasan, dan sekarang hampir tidak ada kasus. Kehidupan di negara ini pun sebagian besarnya telah kembali normal.

Saudi Arabia merupakan negara dengan jumlah kasus corona yang cukup banyak. Namun, Saudi mampu menggelar ibadah haji dengan jumlah jamaah yang sangat terbatas, hanya 1.000 orang. Saudi pun mendapatkan pujian dari banyak pihak, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Baca: Putin Mengaku Siap Kirim Tentara Rusia ke Belarusia)

Gema Indonesia dalam diplomasi Covid-19 memang belum bergetar keras. Namun, Indonesia sudah memainkan peranan dan kontribusi yang cukup signifikan dalam membantu menyelesaikan pandemi di dunia. Tentunya, bukan hanya menguntungkan banyak pihak, tetapi juga menguntungkan Indonesia dan mengangkat citra dan reputasi Indonesia di panggung global.

Saat ini, Indonesia juga memiliki panggung sebagai Ketua Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) pada Agustus ini. “Kita ingin mengusung agenda perdamaian berkelanjutan pascapandemi di dunia ini,” kata Dian Triansyah Djani, Duta Besar Indonesia untuk PBB, kepada Pass Blue. Dia mengungkapkan, tidak ada satu negarapun yang mampu menghadapi pandemi ini sendiri, meskipun mereka adalah super power atau tidak. “Semuanya harus bekerja sama,” katanya.

Indonesia masih tataran menyerukan semata. Indonesia pernah mendukung dua resolusi tentang Covid-19 kepada World Health Assembly (WHA) pada Mei dan resolusi Majelis Umum PBB berjudul “Global Solidarity to Fight COVID-19,” pada 2 April lalu.

Namun, model diplomasi Covid-19 belum mampu membawa bagaimana penanganan pandemi di Indonesia kedunia internasional. Dalam tataran itu, Indonesia masih mengekor negara besar. Belum ada kepercayaan tentang model penanganan pandemi yang bisa dibawa ke panggung internasional. (Baca juga: 75 Tahun Merdeka, Politikus PPP Ingatkan Akses kesehatan dan Pendidikan)

Direktur PAR Indonesia Strategic Research, Guspiabri Sumowigeno, mengatakan Indonesia dapat memainkan dua peran dalam isu Covid-19 di panggung dunia. Pertama, Indonesia tidak menjadi beban internasional dan perlu menekan persebaran Covid-19. Sebab, fasilitas dan tenaga kesehatannya belum memadai.

“Sebagai negara berpendapatan menengah, Indonesia juga diharapkan dapat mengelola perekonomian. Saat ini sudah lebih 70 negara mengalami kesulitan ekonomi dan meminta bantuan kepada IMF. IMF mungkin tidak dapat lagi dijadikan sebagai sandaran jika ekonomi Indonesia mengalami masalah,” kata Guspiabri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)