Paskibraka dan Pramuka, Cara Positif Berkontribusi bagi Bangsa

Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:13 WIB
loading...
Paskibraka dan Pramuka,...
Banyak cara positif untuk turut berdedikasi bagi bangsa dan negara. Di antaranya melalui Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan aktif sebagai Pramuka. Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Banyak cara positif untuk turut berdedikasi bagi bangsa dan negara. Di antaranya melalui Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan aktif sebagai Pramuka.

Dalam rangka memperingati Hari Pramuka yang ke-59, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berpesan bahwa gerakan Pramuka harus menjadi garda terdepan dengan menyampaikan pesan positif, membangkitkan optimisme, dan menyerukan hal-hal positif kepada masyarakat. Diharapkan gerakan Pramuka sebagai pelopor dan berperan besar bagi pengembangan generasi muda untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan tangguh.

Menurut dia, Pramuka mengedepankan sikap saling menghargai dan saling membantu sesama. Terbukti, kiprah yang telah ditunjukkan Pramuka. “Sebagaimana adik-adik telah turut membantu bersinergi dalam penanggulangan Covid-19, Pramuka adalah generasi muda untuk kemajuan bangsa. Jadilah garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat,” ungkap Menpora di Jakarta beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengamanatkan agar Pramuka mengedepankan gerakan kedisiplinan dan kepedulian pada masa pandemi Covid-19. Dia berharap lewat kegiatan Pramuka, dapat mencetak generasi tangguh. Tangguh dalam menghadapi setiap tantangan, disiplin dalam bertindak, dan tidak gentar dalam menghadapi rintangan. (Baca: 75 Tahun Merdeka, Politikus PPP Ingatkan Akses Kesehatan dan Pendidikan)

Demikian juga Paskibraka, merupakan kegiatan positif untuk membangun karakter anak-anak muda Indonesia. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga pun meminta para pemuda dari seluruh Indonesia untuk menjadi Paskibraka.

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Ni'am Sholeh mengungkapkan, bahwa Paskibraka bukan hanya bertugas mengibarkan bendera, tetapi juga menjalankan tugas-tugas kenegaraan. Pendidikan dan pelatihan (diklat)-nya pun tidak hanya untuk kepentingan baris-berbaris, melainkan juga penguatan untuk sisi kepemimpinan, kewirausahaan, karakter, sportivitas, serta mengutamakan orang lain.

“Mendahulukan kepentingan bersama harus menjadi kesadaran kolektif yang sekaligus terimplementasi di dalam berbagai aktivitas, termasuk dalam aktivitas baris-berbaris, nilai-nilai itu harus muncul,” kata Asrorun. (Baca juga: Bangun Jalan Tol terpanjang di Indonesia, Hutama Karya Pakai produk Lokal)

Rekrutmen menjadi anggota Paskibraka memang ketat dan terukur. Hanya mereka yang memang betul-betul memenuhi syarat yang akan terpilih. Materi diklat Paskibraka merupakan kombinasi antara aspek psikomotorik, aspek afektif, juga kognitif. Pengetahuan, nilai-nilai moral, dan aktivitas fisik. Ini aspek-aspek penting untuk membentuk karakter ideal anak-anak muda.

“Kalau nilai-nilai ini bisa didiseminasi di kalangan anak muda, tentu akan melahirkan anak muda yang berkarakter, berdedikasi, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Kami mengharapkan setelah mereka bertugas sebagai Paskibraka, dan pulang kembali ke sekolah dan masyarakat, mereka bisa jadi tolok ukur, model, teladan, di lingkungan sekolah masing-masing,” kata Asrorun. (Lihat videonya: Bakso Merah Putih Hidangan Menyambut Hari Kemerdekaan)

Dia menekankan, jiwa wirausaha juga penting dalam membentuk karakter yang dibutuhkan seorang Paskibraka. “Wirausaha adalah kemampuan seseorang untuk mengonversi kemampuan individunya dengan kreativitas inovasi ke hal yang bersifat ekonomis. “Misalnya dalam latihan baris-berbaris, dengan kemampuan inovasi, dia bisa mengonversi jadi nilai ekonomis. Misal jadi pelatih senam, pelatih paskibra, jadi model, dan lain sebagainya,” kata Asrorun.

Apabila seorang paskibraka memiliki keterampilan tertentu, seperti melukis, menata rambut, atau olah vokal, itu adalah karunia sebagai modal individu. Dengan kreativitas, maka itu bisa jadi nilai ekonomis. “Kesadaran ini harus ditumbuhkan. Harus dioptimalkan dengan kreativitas dan inovasi,” tandas Asrorun. (Aris/Shamil)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)