Kesan Paskibraka saat Kibarkan Bendera di IKN: Sempat Gugup Melihat Pak Presiden
loading...
A
A
A
KALTIM - Tim Nusantara Baru berhasil mengemban tugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih di halaman Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN) , Kalimantan Timur, pada Sabtu (17/8/2024) pagi.
Salah satu paskibraka bernama Akmal Faiz Ali Khadafi mengaku gugup. Meski begitu, pemuda dari Jawa Tengah, tetap teguh dan melaksanakan tugasnya dengan baik. "Sebelumnya memang gugup," ujar Akmal.
Akmal mengatakan menjadi Paskibraka adalah merupakan tugas negara dan harus dijalankan secara maksimal. "Ini adalah tugas negara, saya harus menjalankannya dengan maksimal," kata Akmal.
Saat bendera Merah Putih mulai berkibar di udara Nusantara, Akmal merasa seolah berada di tengah mimpi. Di bawah bendera yang berkibar, dia merasa semua kerja keras dan pengorbanannya terbayar lunas.
"Saya tidak percaya bisa sampai di sini. Ini adalah hasil dari doa dan dukungan kedua orang tua saya dan saya sampai sini adalah untuk membuat bangga orang tua, meningkatkan derajat orang tua, dan tentunya mengabdi pada bangsa dan negara," kata Akmal.
Paskibraka lainnya bernama Try Adyaksa dari Sulawesi Selatan juga merasa gugup saat bertugas sebagai pengerek bendera. Adrenalinnya naik, kata Try saat ribuan pasang mata, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikannya. "Awalnya sangat gugup, apalagi melihat banyak orang, melihat ada Pak Presiden," kata Try.
"Namun, begitu langkah pertama diambil, rasa gugup itu perlahan menghilang. Saya merasa seperti latihan biasa, dan semuanya berjalan lancar," sambungnya.
Bagi Try, momen pengibaran bendera di IKN adalah pencapaian yang luar biasa, terutama karena latar belakangnya yang berasal dari keluarga sederhana. "Kami tidak punya bayangan bisa sampai ke tingkat pusat, bahkan menjadi tim inti di pasukan 8," ungkapnya.
Salah satu paskibraka bernama Akmal Faiz Ali Khadafi mengaku gugup. Meski begitu, pemuda dari Jawa Tengah, tetap teguh dan melaksanakan tugasnya dengan baik. "Sebelumnya memang gugup," ujar Akmal.
Akmal mengatakan menjadi Paskibraka adalah merupakan tugas negara dan harus dijalankan secara maksimal. "Ini adalah tugas negara, saya harus menjalankannya dengan maksimal," kata Akmal.
Saat bendera Merah Putih mulai berkibar di udara Nusantara, Akmal merasa seolah berada di tengah mimpi. Di bawah bendera yang berkibar, dia merasa semua kerja keras dan pengorbanannya terbayar lunas.
"Saya tidak percaya bisa sampai di sini. Ini adalah hasil dari doa dan dukungan kedua orang tua saya dan saya sampai sini adalah untuk membuat bangga orang tua, meningkatkan derajat orang tua, dan tentunya mengabdi pada bangsa dan negara," kata Akmal.
Paskibraka lainnya bernama Try Adyaksa dari Sulawesi Selatan juga merasa gugup saat bertugas sebagai pengerek bendera. Adrenalinnya naik, kata Try saat ribuan pasang mata, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikannya. "Awalnya sangat gugup, apalagi melihat banyak orang, melihat ada Pak Presiden," kata Try.
"Namun, begitu langkah pertama diambil, rasa gugup itu perlahan menghilang. Saya merasa seperti latihan biasa, dan semuanya berjalan lancar," sambungnya.
Bagi Try, momen pengibaran bendera di IKN adalah pencapaian yang luar biasa, terutama karena latar belakangnya yang berasal dari keluarga sederhana. "Kami tidak punya bayangan bisa sampai ke tingkat pusat, bahkan menjadi tim inti di pasukan 8," ungkapnya.