DPR Minta Pemerintah Waspadai Dampak Perang Israel dengan Iran
loading...
A
A
A
"Pemerintah harus proaktif mengamankan pasokan minyak bumi untuk kebutuhan di dalam negeri, sebab merujuk data 2023 kita bergantung dari impor minyak mentah dan hasil minyak rata rata 3,5 juta ton per bulan," ucapnya.
Jika perang masih berlanjut, kata Said, jalur suplai minyak bumi melalui Selat Hormuz akan terganggu. Apalagi Iran termasuk 10 negara terbesar dunia yang memproduksi minyak buminya hingga 3,45 juta barel per hari pada 2023. Dampak kenaikan harga minyak dunia akan menjadi beban besar bagi APBN.
"Pemerintah juga harus proaktif mempersiapkan APBN menghadapi tekanan eksternal imbas dari kenaikan harga minyak dan depresiasi dolar terhadap rupiah. Sebab setiap rupiah yang melemah sebesar Rp500 dan harga minyak naik USD10 per barel, maka anggaran subsidi atau kompensasi diproyeksi meningkat Rp100 triliun," kata Said.
Said menambahkan, APBN 2024 mematok rupiah di level Rp15.000 per USD dan ICP 82 USD per barel. Beberapa pengamat menyatakan harga minyak bumi bisa menyentuh USD120 per barel jika distribusi minyak bumi melalui Selat Hormuz terganggu, sebab jalur ini menjadi penopang 21% lalu lintas minyak bumi dunia.
"Pemerintah juga harus proaktif memastikan ketersediaan dolar bagi para importir komoditas strategis, seperti bahan pangan, dan minyak bumi, sekurang kurangnya enam bulan kedepan, untuk memastikan efektivitas lindung nilai," katanya.
Termasuk proaktif untuk mengembangkan skema pembayaran lebih variatif untuk menggantikan dolar dengan terus mengembangkan local currency settlement, terutama pada pembayaran komoditas strategis di sektor pangan dan energi.
"Proaktif memastikan kemampuan pemerintah untuk pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) dan utang luar negeri yang berdenominasi dolar, mengingat tren adanya depresiasi rupiah dari dolar, dari batas rata rata yang ditetapkan di APBN 2024," tandasnya.
Jika perang masih berlanjut, kata Said, jalur suplai minyak bumi melalui Selat Hormuz akan terganggu. Apalagi Iran termasuk 10 negara terbesar dunia yang memproduksi minyak buminya hingga 3,45 juta barel per hari pada 2023. Dampak kenaikan harga minyak dunia akan menjadi beban besar bagi APBN.
"Pemerintah juga harus proaktif mempersiapkan APBN menghadapi tekanan eksternal imbas dari kenaikan harga minyak dan depresiasi dolar terhadap rupiah. Sebab setiap rupiah yang melemah sebesar Rp500 dan harga minyak naik USD10 per barel, maka anggaran subsidi atau kompensasi diproyeksi meningkat Rp100 triliun," kata Said.
Said menambahkan, APBN 2024 mematok rupiah di level Rp15.000 per USD dan ICP 82 USD per barel. Beberapa pengamat menyatakan harga minyak bumi bisa menyentuh USD120 per barel jika distribusi minyak bumi melalui Selat Hormuz terganggu, sebab jalur ini menjadi penopang 21% lalu lintas minyak bumi dunia.
"Pemerintah juga harus proaktif memastikan ketersediaan dolar bagi para importir komoditas strategis, seperti bahan pangan, dan minyak bumi, sekurang kurangnya enam bulan kedepan, untuk memastikan efektivitas lindung nilai," katanya.
Termasuk proaktif untuk mengembangkan skema pembayaran lebih variatif untuk menggantikan dolar dengan terus mengembangkan local currency settlement, terutama pada pembayaran komoditas strategis di sektor pangan dan energi.
"Proaktif memastikan kemampuan pemerintah untuk pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) dan utang luar negeri yang berdenominasi dolar, mengingat tren adanya depresiasi rupiah dari dolar, dari batas rata rata yang ditetapkan di APBN 2024," tandasnya.
(cip)