Cegah Corona, GSUI Bersama Yayasan BUMN Sumbang 50 Wastafel Cuci Tangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gerakan 1.000 untuk Indonesia kembali melakukan aksi dalam rangka membantu masyarakat luas yang terdampak Covid-19 (virus Corona). Berbagai kegiatan sudah dilakukan oleh GSUI dari awal pandemi terjadi di dunia dan Indonesia khususnya.
(Baca juga: UNY Wisuda Virtual 810 Lulusan, Sarjana Diminta Tingkatkan Kemampuan Teknologi Informasi)
Kegiatan yang sudah dilakukan GSUI adalah menyalurkan 1.000 ekstrak disinfektan ke 1.000 kelurahan di Jakarta. Kemudian dilanjutkan menyalurkan paket sembako kepada masyakarat umum, para pekerja seni hingga sektor pariwisata. Megelar musik live streaming, dan juga menyalurkan 1.0000 masker ke kota-kota besar yang menjadi daerah zona merah Covid-19.
(Baca juga: Selama Pandemi, Ciptakan Pendidikan Menyenangkan bagi Anak di Rumah)
Dalam masa new normal, semua aktivitas kembali bangkit namun dilakukan sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Untuk mendukung anjuran pemerintah maka GSUI yang di prakarsai oleh Muhanto Hatta (Founder GSUI), Kris Tjantra (Bendahara GSUI), Carl Ideas (Sekjen GSUI), dan Harry Koko Santoso mendonasikan 50 buah Wastafel untuk cuci tangan di semua rumah ibadah di Jabotabek.
Founder GSUI Muhanto Hatta mengatakan, penyaluran 50 wastafel untuk cuci tangan merupakan bagian dari protokol kesehatan di semua rumah ibadah Jabodetabek seperti masjid, gereja, wihara, pura dan rumah ibadah lainnya.
"Gerakan Rp1.000 untuk Indonesia tidak hanya berorientasi pada berapa besar jumlah uang yang terkumpul, lebih dari itu, gerakan ini adalah wujud perjuangan dalam satu jiwa yang sama yakni jiwa persatuan, gotong royong, dan solidaritas kemanusiaan yang hakikinya adalah jati diri bangsa Indonesia," kata Muhanto Hatta, Senin (17/8/2020).
"Gerakan Rp1.000 untuk Indonesia memanggil setiap anak bangsa dari Sabang sampai Merauke untuk ikut menyingsingkan lengan baju merajut kembali persatuan dan kesatuan dan bersama-sama bergandengan tangan bahu membahu membela negara melawan Covid-19," sambungnya.
Muhanto Hatta menjelaskan, di bawah bendera Merah Putih pihaknya bergerak bersama. Tidak memandang suku, agama, ras, partai politik atau golongan.
"Siapa pun kita, tua muda, pelajar, mahasiswa, pegawai, entrepreneur, ibu rumah tangga, petani, nelayan, buruh, dokter, bidan, perawat. Kita dipanggil secara pribadi oleh Ibu Pertiwi untuk berbuat sesuatu bagi Tanah Air ini, bagi Indonesia yang lebih sehat dan maju," tandasnya.
(Baca juga: UNY Wisuda Virtual 810 Lulusan, Sarjana Diminta Tingkatkan Kemampuan Teknologi Informasi)
Kegiatan yang sudah dilakukan GSUI adalah menyalurkan 1.000 ekstrak disinfektan ke 1.000 kelurahan di Jakarta. Kemudian dilanjutkan menyalurkan paket sembako kepada masyakarat umum, para pekerja seni hingga sektor pariwisata. Megelar musik live streaming, dan juga menyalurkan 1.0000 masker ke kota-kota besar yang menjadi daerah zona merah Covid-19.
(Baca juga: Selama Pandemi, Ciptakan Pendidikan Menyenangkan bagi Anak di Rumah)
Dalam masa new normal, semua aktivitas kembali bangkit namun dilakukan sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Untuk mendukung anjuran pemerintah maka GSUI yang di prakarsai oleh Muhanto Hatta (Founder GSUI), Kris Tjantra (Bendahara GSUI), Carl Ideas (Sekjen GSUI), dan Harry Koko Santoso mendonasikan 50 buah Wastafel untuk cuci tangan di semua rumah ibadah di Jabotabek.
Founder GSUI Muhanto Hatta mengatakan, penyaluran 50 wastafel untuk cuci tangan merupakan bagian dari protokol kesehatan di semua rumah ibadah Jabodetabek seperti masjid, gereja, wihara, pura dan rumah ibadah lainnya.
"Gerakan Rp1.000 untuk Indonesia tidak hanya berorientasi pada berapa besar jumlah uang yang terkumpul, lebih dari itu, gerakan ini adalah wujud perjuangan dalam satu jiwa yang sama yakni jiwa persatuan, gotong royong, dan solidaritas kemanusiaan yang hakikinya adalah jati diri bangsa Indonesia," kata Muhanto Hatta, Senin (17/8/2020).
"Gerakan Rp1.000 untuk Indonesia memanggil setiap anak bangsa dari Sabang sampai Merauke untuk ikut menyingsingkan lengan baju merajut kembali persatuan dan kesatuan dan bersama-sama bergandengan tangan bahu membahu membela negara melawan Covid-19," sambungnya.
Muhanto Hatta menjelaskan, di bawah bendera Merah Putih pihaknya bergerak bersama. Tidak memandang suku, agama, ras, partai politik atau golongan.
"Siapa pun kita, tua muda, pelajar, mahasiswa, pegawai, entrepreneur, ibu rumah tangga, petani, nelayan, buruh, dokter, bidan, perawat. Kita dipanggil secara pribadi oleh Ibu Pertiwi untuk berbuat sesuatu bagi Tanah Air ini, bagi Indonesia yang lebih sehat dan maju," tandasnya.
(maf)