Dahlan Iskan Nyaris Jadi Capres
loading...
A
A
A
Pria yang dikenal lincah dengan sepatu kets yang dipakainya ini juga mendukung program mobil nasional dengan penggerak listrik. Saat mencoba mobil listrik Tucuxi, pada tanggal 5 Januari 2013, ia mengalami kecelakaan di kawasan Tawangmangu, Jawa Timur. Dahlan Iskan selamat, mobilnya rusak parah.
Setelah kecelakaan tersebut, Dahlan Iskan tidak mundur untuk mengembangkan mobil listriknya. Bersama Putra Petir, Dahlan Iskan mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang dipertunjukkan di KTT APEC di Bali.
Dalam karier politiknya, pada tahun 2013, Dahlan Iskan bersama 11 orang lainnya yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat .
Pada 16 Mei 2014, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mengumumkan hasil survei atas 11 peserta konvensi di Kantor DPP Partai Demokrat. Hasilnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya. Namun, Dahlan tidak jadi diusung Partai Demokrat karena partai ini gagal memperoleh cukup suara untuk dapat mengusung calon sendiri, yakni minimal 20% kursi parlemen atau 25% suara rakyat.
Setelah kecelakaan tersebut, Dahlan Iskan tidak mundur untuk mengembangkan mobil listriknya. Bersama Putra Petir, Dahlan Iskan mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang dipertunjukkan di KTT APEC di Bali.
Dalam karier politiknya, pada tahun 2013, Dahlan Iskan bersama 11 orang lainnya yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat .
Pada 16 Mei 2014, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mengumumkan hasil survei atas 11 peserta konvensi di Kantor DPP Partai Demokrat. Hasilnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya. Namun, Dahlan tidak jadi diusung Partai Demokrat karena partai ini gagal memperoleh cukup suara untuk dapat mengusung calon sendiri, yakni minimal 20% kursi parlemen atau 25% suara rakyat.
(zik)