Tali Kasih TNI, Wujudkan Mimpi Warga Desa Tertinggal di Aceh
loading...
A
A
A
Di lokasi tersebut TMMD juga membangun 1 unit jembatan pelat, 1 unit jembatan darurat, dan 2 unit gorong-gorong.
Pengerjaan fisik tersebut mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat. Sejak hari pertama sampai dengan selesai, secara sukarela warga bergantian hadir bergotong royong membantu pengerjaan sasaran fisik TMMD.
Tidak hanya fokus pada kontruksi fisik, TMMD ke-119 Kodim Abdya juga komit melakukan pembangunan mental dan ideologi masyarakat melalui ragam penyuluhan/sosialisasi. Kegiatan non fisik tersebut meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, antinarkoba, hukum, pertanian, kehutanan, pencegahan stunting, serta aksi sosial pelayanan kesehatan Posyandu dan Posbindu.
Kegiatan tersebut juga dipadukan dengan aksi sosial pembagian sembako gratis kepada warga kurang mampu. Bantuan pangan ini disalurkan secara berkala dengan sistem door to door dipimpin langsung oleh Dansatgas TMMD Letkol Inf Beni Maradona didampingi Pasiter Kapten Inf Azwani dan aparatur desa setempat.
Selama satu bulan full operasi pembangunan di Desa Alue Manggota digeber progresnya oleh TNI dan gotong royong masyarakat. Tanpa mengenal waktu dan cuaca, Kemanunggalan TNI-Rakyat telah berhasil mewujudkan impian yang telah lama tertunda.
Roh dari TMMD itu sendiri adalah spirit gotong royong. Esensinya TNI dengan rakyat tidak dapat dipisahkan. Kekuatan gotong royong TNI-Rakyat ditambah dengan sinergi persatuan dari komponen lintas sektor lainnya adalah modal utama dalam mendukung tujuan pemerintah. Salah satu cita-cita tersebut yaitu mewujudkan percepatan pembangunan di wilayah.
Muara dari rumusan tersebut adalah untuk mendukung cita-cita bangsa. Globalnya yaitu dalam rangka upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Mengikat Tali Kasih Rayat
Kehadiran Satgas TMMD di lingkungan Desa Alue Manggota disambut baik oleh masyarakat setempat. Warga antusias menawarkan diri jadi orangtua angkat para prajurit Satgas.
"Kami sudah menganggap mereka adalah bagian dari keluarga kami. Mereka semuanya baik, oleh karenanya kami pun tidak segan memperlakukan mereka seperti adik dan abang sendiri. Kami minta Satgas TMMD tetap di desa ini, jangan tinggalkan kami," ujar tokoh pemuda, Hamdi.
Pengerjaan fisik tersebut mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat. Sejak hari pertama sampai dengan selesai, secara sukarela warga bergantian hadir bergotong royong membantu pengerjaan sasaran fisik TMMD.
Tidak hanya fokus pada kontruksi fisik, TMMD ke-119 Kodim Abdya juga komit melakukan pembangunan mental dan ideologi masyarakat melalui ragam penyuluhan/sosialisasi. Kegiatan non fisik tersebut meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, antinarkoba, hukum, pertanian, kehutanan, pencegahan stunting, serta aksi sosial pelayanan kesehatan Posyandu dan Posbindu.
Kegiatan tersebut juga dipadukan dengan aksi sosial pembagian sembako gratis kepada warga kurang mampu. Bantuan pangan ini disalurkan secara berkala dengan sistem door to door dipimpin langsung oleh Dansatgas TMMD Letkol Inf Beni Maradona didampingi Pasiter Kapten Inf Azwani dan aparatur desa setempat.
Selama satu bulan full operasi pembangunan di Desa Alue Manggota digeber progresnya oleh TNI dan gotong royong masyarakat. Tanpa mengenal waktu dan cuaca, Kemanunggalan TNI-Rakyat telah berhasil mewujudkan impian yang telah lama tertunda.
Roh dari TMMD itu sendiri adalah spirit gotong royong. Esensinya TNI dengan rakyat tidak dapat dipisahkan. Kekuatan gotong royong TNI-Rakyat ditambah dengan sinergi persatuan dari komponen lintas sektor lainnya adalah modal utama dalam mendukung tujuan pemerintah. Salah satu cita-cita tersebut yaitu mewujudkan percepatan pembangunan di wilayah.
Muara dari rumusan tersebut adalah untuk mendukung cita-cita bangsa. Globalnya yaitu dalam rangka upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Mengikat Tali Kasih Rayat
Kehadiran Satgas TMMD di lingkungan Desa Alue Manggota disambut baik oleh masyarakat setempat. Warga antusias menawarkan diri jadi orangtua angkat para prajurit Satgas.
"Kami sudah menganggap mereka adalah bagian dari keluarga kami. Mereka semuanya baik, oleh karenanya kami pun tidak segan memperlakukan mereka seperti adik dan abang sendiri. Kami minta Satgas TMMD tetap di desa ini, jangan tinggalkan kami," ujar tokoh pemuda, Hamdi.