Refly Harun: Euforia Kemenangan Salah Satu Paslon Berdasarkan Penggelembungan Sirekap

Selasa, 19 Maret 2024 - 23:43 WIB
loading...
Refly Harun: Euforia...
Anggota Dewan Pakar Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun menjadi narasumber pada talk show Rakyat Bersuara yang ditayangkan iNews TV, Selasa (19/3/2024). Foto: iNews TV
A A A
JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun menyatakan euforia kemenangan salah satu pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024 berdasarkan penggelembungan suara di alat bantu Sirekap .

"Kalau kita lihat penghitungan suara dan kecurangan, polanya ketika pencoblosan sampai penghitungan banyak terjadi kecurangan. Misalkan ketika pencoblosan belum tahu berapa jumlah yang menang. Yang kegiatan di Istora itu dari data panduan Sirekap," ujar Refly di acara talk show 'Rakyat Bersuara' yang ditayangkan iNews TV, Selasa (19/3/2024).



Menurut dia, temuan kecurangan aplikasi Sirekap sudah terisi sebelum penghitungan suara dimulai pada pukul 14.00 WIB saat hari pencoblosan Rabu 14 Februari 2024.

"Saya diceritakan ada orang yang masuk pada Sirekap sebelum penghitungan suara pukul 13.00 WIB sudah terisi, itulah yang menjadi banyak dugaan quick count. Ini kan dilegitimasi quick count 56-57 persen," ungkapnya.

Sirekap yang berevolusi dari hari pertama sampai penggelembungan itu menimbulkan euforia perasaan menang salah satu paslon.

"Teori saya, Sirekap itu alat bantu kecurangan. Dia memandu 56-58 persen. Jadi pengumuman (perhitungan manual) besok pasti seperti hitungan Sirekap. Karena banyak dugaan penggelembungan suara di seluruh Indonesia, pemalsuan C1 hasil, banyak dipalsukan tanda tangan sama semua," kata Refly.

Karena banyak berbagai kecurangan, hal ini yang menjadi alasan KPU menutup aplikasi Sirekap. Dia menduga kalau kebanyakan suara di salah satu paslon maka akan menimbulkan kecurigaan semakin luas di masyarakat.

"Ada 45 juta DPT bermasalah, paling tidak ada 20 juta DPT bisa digunakan sewaktu-waktu. Ada surat suara tidak terpakai, dijadikan angka untuk dia. Modus kecurangannya banyak sekali. Kalau hanya berdasarkan hitungan yang berdasarkan algoritma. Yang kita harus kontrol itu 823.220 TPS. Dan tidak ada satu partai yang memiliki C1 lengkap, kalaupun lengkap belum tentu asli," ujarnya.

Refly menduga banyak hal berbagai modus dugaan kecurangan yang membuat Pemilu 2024 tidak memiliki legitimasi karena adanya dugaan intimidasi, dugaan penyalahgunaan kekuasaan, dan berbagai bentuk dugaan kecurangan lainnya

"Jadi kita tidak bisa menutup mata Gentong Babi. Kalau ada aparat, kalau ada keberpihakan maka Pemilu ini sudah penuh dengan kecurangan. C Hasil yang dibaca Sirekap, yang dibaca pintar tidak sesuai. Ada C hasil diduga palsu, Indonesia itu begitu luasnya, yang bisa mengontrol itu hanya aparat. Jadi kalau bicara partai politik bisa mengontrol semua TPS, apalagi kalau ada dugaan oknum aparat bermain," kata Refly.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
9 Daerah Gelar Pilkada...
9 Daerah Gelar Pilkada Ulang, Wamendagri Ajak Para Pihak Terima Hasil Penghitungan Suara
Saksikan Malam Ini Rakyat...
Saksikan Malam Ini Rakyat Bersuara Dihantam Luar-Dalam, Indonesia Harus Apa? Bersama Aiman Witjaksono, Refly Harun, Ray Rangkuti, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews
Calon Kepala Daerah...
Calon Kepala Daerah Baru Mendaftar ke KPU untuk Gantikan Kandidat yang Didiskualifikasi
Kebutuhan Anggaran PSU...
Kebutuhan Anggaran PSU Pilkada 2024 Menyusut Jadi Rp392 Miliar, 2 Daerah Belum Punya Dana
Bawaslu Minta KPU Percepat...
Bawaslu Minta KPU Percepat Tahapan PSU: Rawan Politik Uang!
KPU Beberkan Anggaran...
KPU Beberkan Anggaran Pelaksanaan PSU Paling Banyak di Wilayah Papua
KPU Sebut Pemungutan...
KPU Sebut Pemungutan Suara Ulang di 24 Daerah Butuh Anggaran Rp486 Miliar
MK Perintahkan PSU di...
MK Perintahkan PSU di 24 Daerah, Komisi II DPR Panggil KPU-Bawaslu hingga Pemerintah Pekan Ini
Rincian Barang Rampasan...
Rincian Barang Rampasan Negara Rp18,52 Millar Diserahkan ke KPU, Pemprov Aceh, dan Pemkot Tomohon
Rekomendasi
Jurang Finansial di...
Jurang Finansial di Balik Gemerlap UFC 314: Siapa Kaya, Siapa Merana?
Baim Wong Minta Paula...
Baim Wong Minta Paula Verhoeven Tak Ajukan Banding, Terima Putusan Cerai
Jelang Hari Paskah,...
Jelang Hari Paskah, 2 Legislator dari Partai Perindo Berbagi Kasih dengan Masyarakat
Berita Terkini
Halalbihalal Partai...
Halalbihalal Partai Golkar, Bahlil Bicara Reshuffle Pengurus DPP
47 menit yang lalu
Menguji Diplomasi Prabowo...
Menguji Diplomasi Prabowo lewat Gaza
1 jam yang lalu
Kejagung Kembalikan...
Kejagung Kembalikan Berkas Perkara Pagar Laut Tangerang ke Bareskrim, Minta Gunakan UU Tipikor
1 jam yang lalu
Atalia Praratya Hadir...
Atalia Praratya Hadir Sendirian di Halalbihalal Partai Golkar, ke Mana Ridwan Kamil?
2 jam yang lalu
Dokter Sakit Jiwa Apa...
Dokter 'Sakit Jiwa' Apa Obatnya? Simak Jawabannya di One On One SINDOnews TV Jumat Lusa
3 jam yang lalu
3 Hakim yang Periksa...
3 Hakim yang Periksa Kasus Korupsi Minyak Goreng Akui Terima Suap
3 jam yang lalu
Infografis
Menteri Yandri Terbukti...
Menteri Yandri Terbukti Bantu Kemenangan Istri, Pilkada Serang Diulang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved