Megawati Sebut Peran NU dan Muhammadiyah di Masa Penjajahan Perlu Diapresiasi Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa perjuang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah pada masa penjajahan menjadi dasar yang membuat dirinya ingin menempatkan kedua organisasi Islam terbesar itu pada Zayed Award 2024.
Sebagai juri, Megawati mengaku sejak awal sudah menginginkan NU dan Muhammadiyah masuk ke dalam nominasi. Alasannya, tak lain karena perjuangan yang telah dilakukan oleh kedua organisasi Islam tersebut pada saat merebut kemerdekaan dari belenggu penjajahan.
"Mereka ini bertempur bukannya hanya untuk membuat masjid dan lain sebagainya, mereka ikut bertempur untuk memerdekakan negara kami. Dari tahun, kalau Muhammadiyah 1912, kalau Nahdlatul Ulama 1926," ujar Megawati dalam sambutannya di Aula masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (11/2/2024).
Megawati mengatakan alasan ini sengaja disampaikan di hadapan para juri lainnya agar sejarah berdirinya sebuah bangsa tidak boleh dilupakan begitu saja. Sebab, ia melihat saat ini fenomena bahwa generasi penerus yang sudah mulai melupakan jasa-jasa para pejuang.
"Kita ini sudah mulai melupakan sejarah bangsa kita. Bahwa kita itu tidak dengan mudah bisa seperti sekarang ini duduk enak-enak, tapi dulu itu memang banyak pengorbanan yang harus kita berikan, itu cerita saya kepada mereka (juri lainnya)," tuturnya.
"Jadi saya bilang kalau foundation ini adalah untuk perdamaian dunia dan perikemanusiaan, maka saya minta bahwa organisasi ini harus bisa dinominasikan," sambung dia.
Diketahui sebelumnya, PBNU dan PP Muhammadiyah pada 5 Februari 2024 menerima penghargaan dari ZAHF, karena dua organisasi tersebut dianggap berjuang bagi tegaknya prinsip kemanusiaan.
Sebagai juri, Megawati mengaku sejak awal sudah menginginkan NU dan Muhammadiyah masuk ke dalam nominasi. Alasannya, tak lain karena perjuangan yang telah dilakukan oleh kedua organisasi Islam tersebut pada saat merebut kemerdekaan dari belenggu penjajahan.
Baca Juga
"Mereka ini bertempur bukannya hanya untuk membuat masjid dan lain sebagainya, mereka ikut bertempur untuk memerdekakan negara kami. Dari tahun, kalau Muhammadiyah 1912, kalau Nahdlatul Ulama 1926," ujar Megawati dalam sambutannya di Aula masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (11/2/2024).
Megawati mengatakan alasan ini sengaja disampaikan di hadapan para juri lainnya agar sejarah berdirinya sebuah bangsa tidak boleh dilupakan begitu saja. Sebab, ia melihat saat ini fenomena bahwa generasi penerus yang sudah mulai melupakan jasa-jasa para pejuang.
"Kita ini sudah mulai melupakan sejarah bangsa kita. Bahwa kita itu tidak dengan mudah bisa seperti sekarang ini duduk enak-enak, tapi dulu itu memang banyak pengorbanan yang harus kita berikan, itu cerita saya kepada mereka (juri lainnya)," tuturnya.
"Jadi saya bilang kalau foundation ini adalah untuk perdamaian dunia dan perikemanusiaan, maka saya minta bahwa organisasi ini harus bisa dinominasikan," sambung dia.
Diketahui sebelumnya, PBNU dan PP Muhammadiyah pada 5 Februari 2024 menerima penghargaan dari ZAHF, karena dua organisasi tersebut dianggap berjuang bagi tegaknya prinsip kemanusiaan.
(kri)