Soal Banjir Kritik Sitivas Akademika ke Jokowi, Pengamat: Penuh Nuansa Politik
loading...
A
A
A
Pakar Hukum Tata Negara, Rahmatullah Rorano menjelaskan dampak yang terjadi jika memang gerakan kritik akademisi bukan lagi murni aspirasi tapi sudah orkestrasi. "Kalau ini diorkestrasi, dia semacam bagian dari penggiringan politik untuk pemilu nanti, maka ini mencederai integritas perguruan tinggi," katanya.
Menurutnya, para sivitas akademika kampus harus tetap bisa menjaga posisinya untuk tidak tersusupi dengan gerakan politisasi.
"Oleh sebab itu, dia tidak boleh menjadi orkestrasi, jadi dia harus menjadi aspirasi sebagai bagian dari keresahan para akademisi, para guru besar yang melihat situasi demokrasi hari ini. Tidak boleh dibawa dalam orkestrasi. Itu yang jadi soal permasalahannya," katanya.
Diketahui, dalam dua pekan ini, pemerintahan Presiden Jokowi banjir kritikan dari sejumlah sivitas akademika kampus mengenai kondisi demokrasi saat ini menjelang Pemilu 2024.
Menurutnya, para sivitas akademika kampus harus tetap bisa menjaga posisinya untuk tidak tersusupi dengan gerakan politisasi.
"Oleh sebab itu, dia tidak boleh menjadi orkestrasi, jadi dia harus menjadi aspirasi sebagai bagian dari keresahan para akademisi, para guru besar yang melihat situasi demokrasi hari ini. Tidak boleh dibawa dalam orkestrasi. Itu yang jadi soal permasalahannya," katanya.
Diketahui, dalam dua pekan ini, pemerintahan Presiden Jokowi banjir kritikan dari sejumlah sivitas akademika kampus mengenai kondisi demokrasi saat ini menjelang Pemilu 2024.
(cip)