Akademisi Bersuara Krisis Demokrasi, TPN Ganjar-Mahfud: Pemilih Muda Sekarang Jadi Tahu
loading...
A
A
A
DEPOK - Juru Bicara (Jubir) TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD , Aris Setiawan Yodi menegaskan bahwa pemilih muda tidak bodoh ketika melihat akademisi dari berbagai kampus di Tanah Air bersuara soal krisis demokrasi saat ini. Menurutnya, anak muda merupakan kalangan kritis.
"Pesan untuk anak muda adalah kita sudah melihat hari ini banyak akademisi bersuara, anak muda tidak bodoh, anak muda tidak bisa dijadikan komoditas dan digiring ke mana saja. Anak muda anak yang kritis," kata Aris saat ditemui di Kampus Fisip UI, Depok, Selasa (6/2/2024).
Aris menambahkan, pemilih muda yang mendominasi Pemilu 2024 juga tahu siapa calon yang lahir dari rakyat dan yang lahir dari proses pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Anak muda tahu siapa calon yang lahir dari keluarga sederhana dan dari rakyat. Anak muda juga tahu mana calon yang lahir dari proses pelanggaran etik di MK dan KPU silakan memilih," ujarnya.
"Apakah Indonesia akan dipimpin oleh capres-cawapres dari rakyat atau dari elite yang didukung kesewenangan," tambahnya.
Lebih lanjut Aris menargetkan, suara pemilih muda untuk pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP, Perindo, PPP, dan Hanura itu melesat. Ia meyakini anak muda akan memilih Ganjar-Mahfud di putaran pertama 14 Februari mendatang.
"Target suara kita inginnya yang banyak tentu saja, tetapi saya rasa anak muda saat ini ada lebih 50 persen. Saya yakin akan memilih Ganjar-Mahfud di putaran pertama," tuturnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Pesan untuk anak muda adalah kita sudah melihat hari ini banyak akademisi bersuara, anak muda tidak bodoh, anak muda tidak bisa dijadikan komoditas dan digiring ke mana saja. Anak muda anak yang kritis," kata Aris saat ditemui di Kampus Fisip UI, Depok, Selasa (6/2/2024).
Aris menambahkan, pemilih muda yang mendominasi Pemilu 2024 juga tahu siapa calon yang lahir dari rakyat dan yang lahir dari proses pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Anak muda tahu siapa calon yang lahir dari keluarga sederhana dan dari rakyat. Anak muda juga tahu mana calon yang lahir dari proses pelanggaran etik di MK dan KPU silakan memilih," ujarnya.
"Apakah Indonesia akan dipimpin oleh capres-cawapres dari rakyat atau dari elite yang didukung kesewenangan," tambahnya.
Lebih lanjut Aris menargetkan, suara pemilih muda untuk pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP, Perindo, PPP, dan Hanura itu melesat. Ia meyakini anak muda akan memilih Ganjar-Mahfud di putaran pertama 14 Februari mendatang.
"Target suara kita inginnya yang banyak tentu saja, tetapi saya rasa anak muda saat ini ada lebih 50 persen. Saya yakin akan memilih Ganjar-Mahfud di putaran pertama," tuturnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(maf)