Kasus Aktif COVID-19 di 150 Kabupaten/Kota Hanya 11-50 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, sebanyak 150 kabupaten/kota atau sekitar 29,18% dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, kasus aktif COVID-19 hanya sekitar 11 sampai 50 orang.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan kasus aktif? "Jadi memang ini yang kita sebut dengan kasus aktif, di mana kondisi pasien ini masih terinfeksi COVID-19 . Bisa jadi dia sedang dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah jika memang gejalanya ringan," kata Dewi di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
"Jadi ketika kita melihat data yang ada, maka kita juga harus paham. Ternyata dari 100.000 lebih ini berapa sih yang sebenarnya masih dalam kondisi sakit? Data tersebut berarti kita sebut dengan kasus aktif," papar Dewi.( )
Ia menjelaskan, jika dilihat dari per kabupaten/kota di Indonesia, maka sebanyak 150 kabupaten/kota tercatat kasus aktif COVID-19 hanya 11 sampai 50 orang. Atau sekitar 29,18% dari seluruh kabupaten/Kota di Indonesia. Kemudian sebanyak 28,79% atau sekitar 148 kabupaten/kota tercatat kasus aktif COVID-19 sebanyak 1-10 kasus.
"Kemudian peringkat keduanya ternyata 28,79% atau 148 kabupaten/kota di Indonesia kasus aktifnya adalah 1 sampai 10 kasus. Yang masih sakit cuma 1 sampai 10 kasus,” ungkap Dewi.
Tercatat sebanyak 15,37% atau sekitar 79 kabupaten/kota tidak ada kasus aktif COVID-19. Selain itu, sebanyak 11,28% atau sekitar 148 kabupaten/kota yang kasus aktifnya sebanyak 100-1.000 kasus. Sebanyak 6,81% atau sekitar 35 kabupaten/kota yang kasus aktifnya sebanyak 51-100 kasus.( )
Namun, kata Dewi, ada sekitar 9 kabupaten/kota atau sekitar 1,75% dari jumlah kabupaten/kota di Indonesia yang jumlah kasus aktifnya di atas 1.000 kasus. "Ada 1,75% atau 9 kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif lebih dari 1.000 orang. Itu yang paling berbahaya, yang harus kita berikan perhatian ekstra," katanya.
Selain itu, sebanyak 35 kabupaten/kota yang belum terdampak COVID-19. "Sampai dengan saat ini masih ada 35 kabupaten/kota yang belum terdampak. Ini sampai dengan per tanggal 9 Agustus 2020. Belum terdampak, itu maksudnya adalah belum pernah ada kasus, tidak terdapat kasus COVID-19 di sana," kata Dewi.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan kasus aktif? "Jadi memang ini yang kita sebut dengan kasus aktif, di mana kondisi pasien ini masih terinfeksi COVID-19 . Bisa jadi dia sedang dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah jika memang gejalanya ringan," kata Dewi di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
"Jadi ketika kita melihat data yang ada, maka kita juga harus paham. Ternyata dari 100.000 lebih ini berapa sih yang sebenarnya masih dalam kondisi sakit? Data tersebut berarti kita sebut dengan kasus aktif," papar Dewi.( )
Ia menjelaskan, jika dilihat dari per kabupaten/kota di Indonesia, maka sebanyak 150 kabupaten/kota tercatat kasus aktif COVID-19 hanya 11 sampai 50 orang. Atau sekitar 29,18% dari seluruh kabupaten/Kota di Indonesia. Kemudian sebanyak 28,79% atau sekitar 148 kabupaten/kota tercatat kasus aktif COVID-19 sebanyak 1-10 kasus.
"Kemudian peringkat keduanya ternyata 28,79% atau 148 kabupaten/kota di Indonesia kasus aktifnya adalah 1 sampai 10 kasus. Yang masih sakit cuma 1 sampai 10 kasus,” ungkap Dewi.
Tercatat sebanyak 15,37% atau sekitar 79 kabupaten/kota tidak ada kasus aktif COVID-19. Selain itu, sebanyak 11,28% atau sekitar 148 kabupaten/kota yang kasus aktifnya sebanyak 100-1.000 kasus. Sebanyak 6,81% atau sekitar 35 kabupaten/kota yang kasus aktifnya sebanyak 51-100 kasus.( )
Namun, kata Dewi, ada sekitar 9 kabupaten/kota atau sekitar 1,75% dari jumlah kabupaten/kota di Indonesia yang jumlah kasus aktifnya di atas 1.000 kasus. "Ada 1,75% atau 9 kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif lebih dari 1.000 orang. Itu yang paling berbahaya, yang harus kita berikan perhatian ekstra," katanya.
Selain itu, sebanyak 35 kabupaten/kota yang belum terdampak COVID-19. "Sampai dengan saat ini masih ada 35 kabupaten/kota yang belum terdampak. Ini sampai dengan per tanggal 9 Agustus 2020. Belum terdampak, itu maksudnya adalah belum pernah ada kasus, tidak terdapat kasus COVID-19 di sana," kata Dewi.
(abd)