Kunjungi Rumah Pengasingan Banda Neira, Ganjar Kagum dengan Perjuangan Bung Hatta
loading...
A
A
A
Mendengar penjelasan itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu merasa kagum. "Di sini pula ya? Wow" tandasnya.
Selepas mengunjungi rumah pengasingan Bung Hatta, Ganjar merasa kagum dan takjub akan keindahan yang bersemayam di Banda Neira. Ia pun mengaku agak sedikit menyesal tak bisa menginap di pulau kecil yang terletak di perairan Banda.
"Betul-betul indah, penuh dengan sejarah, menyesal saya tidak bisa menginap di sini karena kondisi pesawat kemarin, tapi hari ini alhamdulillah bisa sampai pagi hari, melihat kondisi di Banda," tutur Ganjar.
Di mata Ganjar, Banda Neira memiliki nilai sejarah besar akan penjajahan oleh Belanda. Salah satu buktinya, di sana terdapat rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir yang mana, kedua tokoh itu mendedikasikan diri membangun Banda.
"Betapa pentingnya pendidikan yang di dobrak oleh para intelektual pada saat itu dengan cara-cara mencuri-curi karena Belanda tidak mengizinkan kita sekolah. Nah kalau hari ini kita tidak memberikan fasilitas pendidikan, rasa-rasanya kita akan sulit maju," terang Ganjar.
"Inilah yang ada di Banda untuk kita bisa tahu bagaimana pahlawan kita berjuang bagaimana ujung-ujung Indonesia yang hebat dan Banda ini kecil tapi ceritanya mendunia. Saya suka sekali dan Sjahrir bilang 'jangan mati sebelum ke Banda Neira," tandasnya.
Selepas mengunjungi rumah pengasingan Bung Hatta, Ganjar merasa kagum dan takjub akan keindahan yang bersemayam di Banda Neira. Ia pun mengaku agak sedikit menyesal tak bisa menginap di pulau kecil yang terletak di perairan Banda.
"Betul-betul indah, penuh dengan sejarah, menyesal saya tidak bisa menginap di sini karena kondisi pesawat kemarin, tapi hari ini alhamdulillah bisa sampai pagi hari, melihat kondisi di Banda," tutur Ganjar.
Di mata Ganjar, Banda Neira memiliki nilai sejarah besar akan penjajahan oleh Belanda. Salah satu buktinya, di sana terdapat rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir yang mana, kedua tokoh itu mendedikasikan diri membangun Banda.
"Betapa pentingnya pendidikan yang di dobrak oleh para intelektual pada saat itu dengan cara-cara mencuri-curi karena Belanda tidak mengizinkan kita sekolah. Nah kalau hari ini kita tidak memberikan fasilitas pendidikan, rasa-rasanya kita akan sulit maju," terang Ganjar.
"Inilah yang ada di Banda untuk kita bisa tahu bagaimana pahlawan kita berjuang bagaimana ujung-ujung Indonesia yang hebat dan Banda ini kecil tapi ceritanya mendunia. Saya suka sekali dan Sjahrir bilang 'jangan mati sebelum ke Banda Neira," tandasnya.
(rca)