Kepala BKKBN Berikan Strategi Jitu Turunkan Stunting ke Bupati Nias Barat

Kamis, 25 Januari 2024 - 19:37 WIB
loading...
A A A
Hasto mengatakan, dari 1.800 orang yang melahirkan di Nias Barat setiap tahun, yang menikah tidak lebih dari 900 pasangan. Berdasarkan data Elsimil, dari rata-rata 900 orang tersebut, di tahun 2023 hanya 81 orang yang mengisi aplikasi Elsimil. Dari 81 orang, 15 orang di antaranya terpantau dalam kondisi terlalu kurus.

"Jadi, jumlahnya sekitar 18,5%. Dan jangan-jangan dari 900 pasangan yang menikah itu kalau kita data semua, yang lingkar lengannya kurang dari 23,5 jumlahnya 18,5%,” jelas dokter Hasto.

Bagi mereka yang mengalami kondisi tersebut, kata Hasto, pihaknya meminta semua yang menikah, jika belum memenuhi syarat untuk hamil agar jangan hamil terlebih dahulu. "Boleh nikah, tapi jangan hamil dulu," kata dokter Hasto.

Sesuai data yang dimiliki Pemkab Nias Barat, sehari rata-rata hanya tiga pasangan yang menikah, dan mereka mendapat pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK). Hasto menambahkan bahwa di Nias Barat, BKKBN mempunyai 315 orang yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga.

“Jika dihitung rata-rata 1.800 orang yang hamil tiap tahun, berarti dari 315 orang TPK ini dalam setahun per orang (TPK) hanya mengurusi sekitar enam ibu hamil,” jelas Hasto.

Hasto juga membahas tentang faktor lain penyebab stunting. Salah satunya sanitasi, seperti air bersih dan jamban. Dokter Hasto menyampaikan dari data Verval KRS, air bersih di beberapa kecamatan di Nias Barat tidak layak minum seperti di Kecamatan Moro’o, Kecamatan Mandrehe Utara, dan kecamatan Ulu Moro’o.

Jamban dan rumah tidak layak huni juga banyak terdapat di tiga kecamatan tersebut. Hasto berharap Pemkab Nias Barat mengusulkan program ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera dilakukan perbaikan di tiga kecamatan tersebut. “Biasanya sering diare karena air tidak bersih. Begitu berat badan naik, pasti turun lagi karena diare.Faktor air bersih penting sekali," katanya.

Faktor lain yang memengaruhi stunting adalah 4 Terlalu yaitu Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, dan Terlalu Banyak anak. “Potret di Nias Barat, yang jumlah anaknya banyak masih lebih banyak," ucapnya.

Dalam audiensi tersebut, Bupati Nias Barat juga menyampaikan beberapa capaian program dalam upaya menurunkan stunting di Nias Barat yang prevalensinya 29,4 (SSGI 2022).

Upaya tersebut berupa Sosialisasi Kegiatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), kegiatan Minilok di delapan kecamatan, kegiatan Audit Kasus Stunting di seluruh sasaran 105 desa, kegiatan Koordinasi Lintas Sektor yang diikuti Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)