Wasekjen MUI Kembali Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel

Rabu, 24 Januari 2024 - 22:37 WIB
loading...
Wasekjen MUI Kembali...
Peringatan HUT ke-11 IHW yang dibarengi dengan Pemaparan hasil Survei Pengetahuan, Sikap, dan Efektivitas Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 Tentang Boikot Produk Terafiliasi Israel Terhadap Masyarakat Indonesia di Jakarta, Selasa (23/1/2024). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) KH Ikhsan Abdullah kembali menyerukan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Langkah ini sebagai bagian dari dukungan atas kemerdekaan Palestina.

Seruan ini disampaikan Ikhsan Abdullah dalam peringatan hari jadi Indonesia Halal Watch (IHW) ke-11 yang dibarengi dengan 'Pemaparan hasil Survei Pengetahuan, Sikap, dan Efektivitas Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 83 Tahun 2023 Tentang Boikot Produk Terafiliasi Israel Terhadap Masyarakat Indonesia di Jakarta, Selasa (23/1/2024). Boikot kembali digemakan karena banyak perusahaan melakukan Palestina Washing untuk menghilangkan kesan bisnis mereka tidak terafiliasi dengan Israel.

"Boikot terhadap produk global wajib digelorakan, Fatwa MUI dalam rangka mendukung Palestina Merdeka wajib terus diikuti," kata KH Ikhsan Abdullah yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) dalam keterangannya, Rabu (24/1/2024).

Ikhsan mengatakan, IHW melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana efektifitas Fatwa Nomor 83/2023 diikuti masyarakat.Hasil survei yang melibatkan responden muslim (92%) dan non-muslim (8%) di 12 kota Indonesia, ternyata cukup positif. Data survei menunjukkan mayoritas responden sebanyak 86,7% menyatakan dukungan mereka terhadap Fatwa MUI.

"Mayoritas responden mempertimbangkan Fatwa MUI dalam setiap pembelian produk, sebaliknya jumlah responden yang tidak pernah mempertimbangkan fatwa kecil sekali," katanya.

"Responden memprioritaskan produk yang tidak terafiliasi dengan Israel, intinya konsumen kita meyakini bahwa produk nasional sudah sama dengan produk brand global," katanya.

Menurut Ikhsan Abdullah, dukungan dan pergeseran pilihan masyarakat ke produk-produk nasional sangat membesarkan hati dan harus disambut riang gembira. "Karenanya kita harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendorong produk-produk seratus persen milik perusahaan Indonesia agar terus bangkit dan semakin berjaya," katanya.

Peneliti Utama IHH, Tantan Hermansah mengungkap temuan menarik dari penelitian yang dilakukan timnya. Data menunjukkan bahwa total sebanyak 84,4% responden lebih cenderung memilih produk perusahaan nasional dibandingkan produk asing yang terafiliasi dengan Israel. Hal ini menunjukkan, ada momentum yang bisa dimanfaatkan produsen nasional untuk menggantikan produk-produl global yang diketahui terafiliasi dengan Israel.

Data hasil survei menunjukkan produk nasional apa saja yang menjadi pilihan alternatif pengganti produk-produk terafiliasi Israel. Berikut ini adalah produk-produk favorit buatan Indonesia yang dipilih sebagai pengganti produk-produk terafiliasi Israel, antara lain: Le Minerale (14,1%); Indomie (11,7%); Ciptadent (7,9%); Kecap Sedap (6,0%); Mayora (3,6%); Club (2,1%); Mie Sedap (2,0%); Wardah (1,9%); Mama Lemon (1,1%); Masako (1,1%).

Sementara, untuk merek nasional yang menjadi pilihan pengganti produk-produk terafiliasi Israel antara lain: Indofood (15,3%); Wings (10,3%); Mayora (8,4%); Lion (5,9%); merek lain (0,9%).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1104 seconds (0.1#10.140)