Alam Ganjar Berbagi Pengalaman Bangun Sociopreneur ke Anak Muda di Tangsel
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Putra calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam berbagi pengalaman dalam membangun wirausaha berbasis sosial di Nasi Kapau Kedai Sutan Mangkuto, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (15/1/2024). Alam Ganjar hadir bersama Mario Debora dalam kegiatan yang dipandu oleh Mahendra Dito dan Raka.
Alam menceritakan bagaimana wirausaha berbasis sosial itu memiliki banyak sektor, di antaranya yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan menjawab persoalan lingkungan. Meski mengedepankan aspek sosial, Alam menilai wirausaha sosial tersebut juga harus menguntungkan, agar dampak dari aktivitas tersebut bisa dirasakan manfaatnya dalam jangka waktu yang lama.
"Sosial entrepreneur itu aspeknya bermacam ya, ada yang lari ke isu lingkungan, pemberdayaan masyarakat, bahkan sosial kemanusiaan. Kemudian socialpreneur itu harus berkelanjutan, supaya jangka waktu untuk memberikan dampak bisa dilakukan secara terus menerus dan tidak terus-terusan disuntik," kata Alam Ganjar.
Menurut Alam, kondisi sociopreneur atau pebisnis sosial di Indonesia menunjukkan tren positif, di mana banyak masyarakat atau pelaku usaha yang melirik peluang bahwa dengan menggabungkan aktivitas sosial dan bisnis mampu memberikan dampak besar terhadap lingkungan.
Kemudian, dirinya juga lantas mencontohkan beberapa start up yang dinilai sukses dalam berkecimpung di dalam wirausaha sosial tersebut, yakni E-Fishery. "Salah satu contohnya adalah salah satunya adalah Mas Gibran Co-Founder E-Fishery merupakan sosok pemuda yang sangat hebat. Dia membuat suatu unit usaha yang berbasis permasalahan pakan peternakan yang ditemuinya di Jawa Timur," jawab Alam.
"Dia buat suatu sistem di mana pakan ikan itu menjadi suatu hal yang terotomatisasi dengan bermodalkan tabung dan automatic feeder dan bisa menjadi start up sosiopreneur yang profitable dan menjadi salah satu perusahaan start up Indonesia di Indonesia," lanjutnya.
Alam mengimbau generasi muda yang ingin memulai usaha berbasis sosial agar melakukan screening dan analisis dini terhadap isu apa yang akan dibawa dan ditarik menjadi sebuah wirausaha. "Sehingga usaha yang dijalankan bisa dijalankan sesuai dengan misi sosial secara berkelanjutan," pungkasnya.
Alam menceritakan bagaimana wirausaha berbasis sosial itu memiliki banyak sektor, di antaranya yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan menjawab persoalan lingkungan. Meski mengedepankan aspek sosial, Alam menilai wirausaha sosial tersebut juga harus menguntungkan, agar dampak dari aktivitas tersebut bisa dirasakan manfaatnya dalam jangka waktu yang lama.
"Sosial entrepreneur itu aspeknya bermacam ya, ada yang lari ke isu lingkungan, pemberdayaan masyarakat, bahkan sosial kemanusiaan. Kemudian socialpreneur itu harus berkelanjutan, supaya jangka waktu untuk memberikan dampak bisa dilakukan secara terus menerus dan tidak terus-terusan disuntik," kata Alam Ganjar.
Menurut Alam, kondisi sociopreneur atau pebisnis sosial di Indonesia menunjukkan tren positif, di mana banyak masyarakat atau pelaku usaha yang melirik peluang bahwa dengan menggabungkan aktivitas sosial dan bisnis mampu memberikan dampak besar terhadap lingkungan.
Kemudian, dirinya juga lantas mencontohkan beberapa start up yang dinilai sukses dalam berkecimpung di dalam wirausaha sosial tersebut, yakni E-Fishery. "Salah satu contohnya adalah salah satunya adalah Mas Gibran Co-Founder E-Fishery merupakan sosok pemuda yang sangat hebat. Dia membuat suatu unit usaha yang berbasis permasalahan pakan peternakan yang ditemuinya di Jawa Timur," jawab Alam.
"Dia buat suatu sistem di mana pakan ikan itu menjadi suatu hal yang terotomatisasi dengan bermodalkan tabung dan automatic feeder dan bisa menjadi start up sosiopreneur yang profitable dan menjadi salah satu perusahaan start up Indonesia di Indonesia," lanjutnya.
Alam mengimbau generasi muda yang ingin memulai usaha berbasis sosial agar melakukan screening dan analisis dini terhadap isu apa yang akan dibawa dan ditarik menjadi sebuah wirausaha. "Sehingga usaha yang dijalankan bisa dijalankan sesuai dengan misi sosial secara berkelanjutan," pungkasnya.
(rca)