Kepemimpinan Minus Etik

Minggu, 14 Januari 2024 - 10:07 WIB
loading...
A A A
Terakhir, bila sebelumnya sistem kesehatan nasional (SKN) tidak terkoneksi dengan sistem kesehatan daerah (SKD) mulailah menyusun sistem kesehatan nasional berdasarkan input dari sistem kesehatan masing-masing daerah. Dan seterusnya. Itulah sekelumit perubahan yang perlu dilakukan bila ingin mewujudkan Indonesia Sehat Adil dan Makmur.

Memang terkadang sulit mengambil keputusan untuk berubah. Alasan yang sering kemukakan antara lain: Pertama, comfort zone, sudah merasa senang atau nyaman dengan apa yang dilakukan atau diperoleh selama ini. Kenyamanan itu dapat berupa kekuasaan, kekayaan, ataupun kesenangan lainnya.

Kedua, ada perasaan takut. Takut salah, takut gagal, takut dikeritk, takut malu, takut menanggung risiko, takut dibicarakan orang, takut mati, dan lain-lain. Kata Aristoteles, “Ketakutan adalah perasaan yang timbul karena ingin mengantisipasi kesalahan.”

Ketiga, berpaling pada kesuksesan masa lalu. Selalu bangga dengan keberhasilan masa lalu dan lupa bahwa dunia ini terus berubah, di mana keberhasilan masa lalu bukan keberhasilan masa kini.

Keempat, masa depan tidak atau belum jelas, suram. Orang melihat masa depan tidak jelas atau suram, karena tidak memiliki visi yang cukup untuk melihat masa depan.

Karena itu, setidaknya ada lima hal yang dapat memberi kekuatan bagi setiap orang atau setiap pemimpin organisasi atau pemimpin bangsa untuk mengambil keputusan, yakni: Pertama, waktu adalah komoditi berharga. Waktu adalah komoditi yang paling mahal di dunia, bahkan dibandingkan dengan uang sekali pun.

Kedua, kompetisi. Persaingan masa depan adalah ilmu melawan ilmu, bukan uang melawan uang. Dalam memenangkan kompetisi masa kini, kuncinya, “Haw to make our people learn better and faster than our competitor”.

Ketiga, pemanfaatan informasi dan teknologi komunikasi. Dalam dunia yang serba cepat, semua harus informasi dan teknologi komunikasi, yang berkembang dengan pesat. Information is power.

Keempat, kreativitas. Dengan berkembangnya informasi melalu berbagai media, diperlukan kempampuan dan keahlian mengompilasi, menganalisa informasi yang kita terima dan berpikir kreatif, bukan reaktif.

Kelima, belajar terus menerus. Dalam dunia yang cepat berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar dapat beradaptasi dengan perubahan. Bill Gates, dalam bukunya, “The Road Ahead”, sangat menekankan proses belajar terus-mererus.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1638 seconds (0.1#10.140)