Kepemimpinan Minus Etik

Minggu, 14 Januari 2024 - 10:07 WIB
loading...
A A A
Tidak Boleh Minus Etik
Empat prinsip dalam kepemimpinan, yakni: 1. Kita semua akan memimpin sepanjang waktu. 2. Kepemimpinan itu timbul dari dalam. 3. Kepemimpinan itu cara hidup kita. 4. Untuk menjadi pemimpin adalah proses pengembangan diri secara terus menerus. Karena merupakan proses pengembangan diri secara terus menerus maka tidak salah bila Rick Warrer berkata: “Begitu kita berhenti belajar, kita tidak lagi memimpin.”

Seorang pemimpin juga wajib memiliki pondasikan etik yang kuat dan santun. Sebab, tanpa etika kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari rakyat atau para pengikutnya. Karena itu kepemimpinan wajib dibangun ke arah pembentukan karater terpuji dan pondasi etik yang kuat.

Sebab, tanpa karanter terpuji dan etik kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari rakyat atau para pengikutnya. Hanya dengan etik yang kuat serta kesantun, seorang pemimpin bangsa dapat menyentuh dan menggerakkan hati rakyatnya.

Etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan juga nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedang etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Etik kepemimpinan mencakup prinsip moral dan nilai yang harus diterapkan oleh seseorang saat memimpin organisasi atau bangsa. Etika kepemimpinan yang utama mencakup beberapa karakter terpuji, seperti: dapat dipercaya, berintegritas, jujuran, bersih, adilan, dan sikap empati yang tinggi, bertanggung jawab, kompeten dan profesional, visioner, memiliki integritas (cerdas dan tulus), komitmen dan konsisten, kooperatif (teratur dan terbuka), tegas dan berwibawa, dan memiliki reputasi yang baik.

Etik kepemimpinan tidak hanya mengacu pada tindakan pemimpin dalam mengambil keputusan, tetapi juga pada cara mereka dalam memengaruhi orang lain di sekitarnya. Pemimpin harus menjadi contoh yang baik dan mempraktikkan etik kepemimpinan dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Kepemimpinan merupakan suatu elemen atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menggapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diindahkan dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan etika dan moral.

Seorang pemimpin bangsa juga perlu memiliki etik dan moral yang baik terutama dalam menjalankan suatu pemerintahan. Etik itu berangkat dari pola pikir yang positif, karena pola pikir yang baik akan mempengaruhi banyak orang untuk besikap lebih bijaksana.

Karena itu, hal penting lainnya yang perlu dipahami juga oleh seorang pemimpin adalah pengetahuan yang di dalamnya mencakup ilmu, moral dan seni. Ilmu akan menentukan sesuatu yang benar dan salah, moral akan menentukan baik dan buruk, serta seni akan menentukan indah dan jelek.

Semua hal di atas akan menjadi suatu estetika yang baik jika seorang pemimpin saling berkolaborasi satu sama lain, khususnya pada institusi pemerintahan. Begitu juga dengan seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa menentukan misi sesuai tujuan yang telah dirancang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1652 seconds (0.1#10.140)