Jaman Nilai Pertemuan Jokowi dan Prabowo Hal yang Biasa, Rakyat Sudah Cerdas Pilih Pemimpin

Minggu, 07 Januari 2024 - 10:25 WIB
loading...
Jaman Nilai Pertemuan Jokowi dan Prabowo Hal yang Biasa, Rakyat Sudah Cerdas Pilih Pemimpin
Sekjen DPP Jaman, Hadi Mustafa menilai pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, sebagai hal yang biasa. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Kemandirian (Jaman) menilai pertemuan Joko Widodo ( Jokowi ) dan Prabowo Subianto di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, sebagai hal yang biasa. Rakyat kita sudah cerdas dan memiliki preferensi sendiri pemimpin yang cocok menggantikan Presiden Jokowi.

Aparat negara, termasuk presiden seharusnya netral, agar nilai demokrasi yang kita bangun pascareformasi bisa menjadi warisan generasi selanjutnya. Bukan lagi mundur lagi kebelakang ke Orde Baru, di mana seluruh aparatur sipil negara dimobilisasi mendukung calon tertentu.

"Kita semua paham, pertemuan Joko Widodo dan Prabowo itu hanya semacam kode tertentu untuk menyampaikan pesannya. Kalaupun pertemuan itu semakin menegaskan arah dukungan Joko Widodo ke Prabowo, kami yakin tidak akan mendongkrak elektabilitas Prabowo karena rakyat tetap akan menentukan pilihannya secara rasional," kata Sekjen DPP Jaman, Hadi Mustafa dalam keterangannya, Minggu (7/1/2024).



Hadi yakin mayoritas masyarakat yang cinta Presiden Jokowi akan mendukung sosok yang tepat melanjutkan pembangunan. Ganjar Pranowo tak pernah gagal menjalankan proyek strategis nasional sewaktu menjadi Gubernur Jawa Tengah. Semua indikator perbaikan di Jateng, grafiknya meningkat, termasuk terkait kedaulatan Pangan. Karena itu, Jokowi pada pidato Rakernas PDIP 2023 menugasi Ganjar Pranowo membangun kedaulatan pangan setelah dilantik Presiden 2024-2029.

"Saya menilai sosok Ganjar yang merakyat, prorakyat tanpa sekat itu menjadikan sosok Ganjar Pranowo merupakan Jokowi versi pro. Dasar analoginya, Jokowi 01 itu pada era pemerintahan presiden 2014-2019, Jokowi 2.0 di era periode 2019-2024. Maka, sosok yang layak disebut sebagai Jokowi 3.0 ya Ganjar," ujarnya.

Wakil Direktur Relawan Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud itu menekankan, presiden dan seluruh aparat negara harus bersikap netral sesuai yang dijanjikan.



"Saya khawatir stabilitas terganggu jika keberpihakan pada salah satu calon merusak sendi demokrasi rakyat. Gerakan arus bawah akan semakin besar ketika pihak yang seharusnya netral justru bersikap tak netral," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)