Pilpres Satu Putaran Demi Menghemat Uang Negara Dinilai Merusak Demokrasi

Sabtu, 30 Desember 2023 - 13:16 WIB
loading...
Pilpres Satu Putaran...
Direktur DEEP Indonesia Neni Nur Hayati mengatakan upaya mewujudkan pilpres satu putaran dengan menghalalkan segala cara maka hal itu berbahaya bagi demokrasi. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) satu putaran dinilai hal yang wajar jika terjadi secara alamiah. Namun jika ada upaya mewujudkan pilpres satu putaran dengan menghalalkan segala cara maka hal itu berbahaya bagi demokrasi .

Pandangan ini disampaikan Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati menanggapi narasi pilpres satu putaran yang digaungkan pendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomoro Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Narasi ini diembuskan dengan alasan untuk menghemat keuangan negara.



"Ini yang merusak demokrasi dan menjadikan demokrasi kita tuna adab," ujar Neni Nur Hayati dalam keterangannya dikutip, Sabtu (30/12/2023).

Neni melihat penggaungan narasi pilpres satu putaran terus-menerus berbahaya bagi demokrasi. Apalagi ketika narasi ini diiringi dengan menghalalkan segala cara untuk memberikan keuntungan pada satu pasangan calon dan merugikan dua paslon lain.

Untuk itu, Neni menekankan pentingnya kesadaran publik untuk melihat narasi semacam ini. Sebab, jika narasi tersebut terus digulirkan maka akan kuat membentuk opini publik.

Terkait dengan anggaran Pilpres 2024, Neni menegaskan sudah dianggarkan oleh KPU yang sebelumnya berkonsultasi dengan pemerintah dan DPR. Karena itu, alasan pilpres satu putaran demi menghemat uang negara justru terkesan dipaksakan.

"Alasannya menurut saya sangat klasik dan cenderung dipaksakan," katanya.

Menurut Neni, menghemat anggaran bisa dilakukan dengan cara lain bukan membajak demokrasi dan pemilu menjadi pertaruhan

"Kita kan berharap pemilu ini bisa berjalan free and fair election, kalau narasi satu putaran yang tidak berjalan alamiah itu terus diperkuat maka 2024 ini menjadi kegagalan demokrasi," katanya.

Sebelumnya, sejumlah pendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengkampanyekan perlunya pilpres digelar cuma satu putaran, agar negara bisa hemat. Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut biaya putaran kedua Pilpres sekitar Rp17 triliun.



Hal serupa dikampanyekan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan jika Prabowo-Gibran menang satu putaran maka akan mengefisienkan anggaran negara Rp17 triliun.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2195 seconds (0.1#10.140)