Mahfud MD Ajak Santri Gunakan Hak Pilih di Pemilu, Persilakan Konsultasi ke Kiai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam pemilihan umum (pemilu) dan menggunakan hak suaranya, tak terkecuali para santri .
Bahkan, kata Mahfud, para santri bisa berkonsultasi pada kiai di pondok pesantren (ponpes) masing-masing untuk menentukan siapa yang bakal mereka pilih.
Awalnya Mahfud menjelaskan bahwa tidak ada calon pemimpin yang sempurna. Semuanya memiliki celah bahkan cacat. Namun, bukan berarti warga negara diizinkan untuk tidak memberikan hak suara saat pemilu digelar.
"Tetapi memang pemilu itu bukan untuk memilih orang yang sempurna, karena tidak ada manusia yang sempurna, ndak ada, siapa pun dicalonkan pasti ada cacat," ujar Mahfud dalam dialog kebangsaan dengan ratusan pimpinan pondok pesantren (ponpes) se-Banten, Selasa (19/12/2023).
Mahfud mengatakan masyarakat bisa memilih pemimpin berdasarkan beberapa poin seperti latar belakang, rekam jejak, visi misinya, hingga kelakuan calon pemimpin.
Untuk para santri, kata Mahfud, mereka bisa berkonsultasi dengan kiai di ponpes untuk mengetahui apakah poin-poin tersebut dipenuhi oleh salah satu pasangan calon pemimpin.
"Maka tugas sodara, memilih yang terbaik di antara calon-calon yang ada, yang semaunya tidak ada yang paling baik, yang terbaik itu siapa? Lalu di score, apa visinya bagaimana, treck recordnya bagaimana, kesehatannya, pendidikan, kelakuannya bagaimana dan seterusnya, sambil konsultasi kepada kiai," jelasnya.
"Kalau kiai yang kumpul hari ini memberitahu pada rakyatnya, kamu wajib milih. Yang dipilih siapa kiai? Ini, ini, ini ukurannya, itu fair, konstitusional, bisa dilakukan oleh kita semua," tutupnya.
Bahkan, kata Mahfud, para santri bisa berkonsultasi pada kiai di pondok pesantren (ponpes) masing-masing untuk menentukan siapa yang bakal mereka pilih.
Baca Juga
Awalnya Mahfud menjelaskan bahwa tidak ada calon pemimpin yang sempurna. Semuanya memiliki celah bahkan cacat. Namun, bukan berarti warga negara diizinkan untuk tidak memberikan hak suara saat pemilu digelar.
"Tetapi memang pemilu itu bukan untuk memilih orang yang sempurna, karena tidak ada manusia yang sempurna, ndak ada, siapa pun dicalonkan pasti ada cacat," ujar Mahfud dalam dialog kebangsaan dengan ratusan pimpinan pondok pesantren (ponpes) se-Banten, Selasa (19/12/2023).
Mahfud mengatakan masyarakat bisa memilih pemimpin berdasarkan beberapa poin seperti latar belakang, rekam jejak, visi misinya, hingga kelakuan calon pemimpin.
Untuk para santri, kata Mahfud, mereka bisa berkonsultasi dengan kiai di ponpes untuk mengetahui apakah poin-poin tersebut dipenuhi oleh salah satu pasangan calon pemimpin.
"Maka tugas sodara, memilih yang terbaik di antara calon-calon yang ada, yang semaunya tidak ada yang paling baik, yang terbaik itu siapa? Lalu di score, apa visinya bagaimana, treck recordnya bagaimana, kesehatannya, pendidikan, kelakuannya bagaimana dan seterusnya, sambil konsultasi kepada kiai," jelasnya.
Baca Juga
"Kalau kiai yang kumpul hari ini memberitahu pada rakyatnya, kamu wajib milih. Yang dipilih siapa kiai? Ini, ini, ini ukurannya, itu fair, konstitusional, bisa dilakukan oleh kita semua," tutupnya.
(kri)