Kepala BKKBN Dorong Penyuluh Keluarga Berencana Peduli Kesehatan Jiwa

Selasa, 19 Desember 2023 - 19:31 WIB
loading...
A A A
Hasto mengutip teori filsuf Aristoteles dimana terdapat 3 pilar komunikasi publik yaitu etika, logika, dan empati. "Penyuluh KB harus menjadi teladan, ketika penyuluhan kita harus punya empati. Duduk sama tinggi berdiri sama rendah, harus bisa memahami dengan siapa kita berkomunikasi," ujar Hasto.

Dirinya berharap Penyuluh KB sebagai pelayan sejati, yaitu hamba Tuhan yang rela hati menempatkan diri di tempat yang rendah dan harus bisa bertahan dalam keadaan sulit dan terkadang menderita hanya karena melayani orang lain.

Menurutnya, penting juga membangun visi bersama agar membentuk tim yang kuat. Visi harus sama, punya rasa kebersamaan untuk mencapai sesuatu sehingga menjadi keperluan bersama. Kerja tim akan mencapai lebih banyak pencapaian daripada per individu.

Hasto juga mengapresiasi Sulawesi Barat yang penuh prestasi dan dedikasi. "Prestasinya banyak sekali luar biasa, saya optimis stunting akan turun di Sulbar. Walaupun prevalensi masih tinggi, ini menjadi kekuatan untuk bangkit bersama Bupati dan jajarannya, para TPPS, menjadi srikandi untuk menyelesaikan stunting," katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat Rezky Murwanto, mengapresiasi penuh kerja keras segenap Tim PPS Sulbar. "Semua luar biasa, kami harapkan di tahun 2024 kita kobarkan semangat turunkan stunting di Sulawesi Barat," kata Rezky.

Target percepatan penurunan stunting Sulbar tahun 2024 sendiri sebesar 18,6 persen. Menurut Rezky, komitmen pemerintah daerah sangat concern dengan adanya kebijakan terhadap program percepatan penurunan stunting dan Bangga Kencana oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.

Selain itu juga rutin mengadakan forum koordinasi PPS dengan mitra kerja sampai melibatkan perguruan tinggi. "Melalui kolaborasi pentahelix, 11.250 masyarakat telah terpapar sosialisasi program bangga kencana dan PPS serta 41.008 KRS telah mendapatkan bantuan pangan pengentasan stunting," ungkap Rezky.

Berbagai upaya telah dilakukan Sulbar untuk menurunkan angka TFR, unmet need, dan meningkatkan penggunaan mCPR, menurunkan angka prevalensi stunting, juga upaya peningkatan penggunaan KB MKJP dan KBPP.

"Provinsi Sulbar telah mencapai target PB MKJP dengan persentase capaian sebesar 150,65 persen. Capaian KBPP hingga bulan November 2023 telah mencapai 9170 akseptor se-Sulbar. Kami juga menyasar daerah terpencil yang sebelumnya tidak terjangkau, serta daerah pesisir," papar Rezky.

Sementara itu Ketua Umum DPP IPeKB Indonesia Anita Latifah menyoroti sinergi dan kolaborasi dari hulu ke hilir yang harapannya jadi satu pintu untuk menyelesaikan masalah dalam penurunan stunting.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2096 seconds (0.1#10.140)