Perlu Pendidikan Moral Bentuk Karakter Generasi Bangsa Lebih Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendidikan di era modern telah mengalami perubahan signifikan akibat kemajuan teknologi dan globalisasi yang terus berkembang. Karena itu dibutuhkan formulasi pendidikan moral untuk membentuk karakter generasi bangsa menjadi lebih baik.
Politikus PKS Fahrizal Zain pendidikan seharusnya dapat membuat siswa lebih bahagia dalam belajar bukan malah sebaliknya.
"Karena pendidikan yang baik itu lahir dari rasa penasaran siswa, sehingga mereka mampu menjawab rasa penasaran itu dengan kemauan untuk belajar," kata pemerhati pendidikan Indonesia ini dalam keterangannya, Minggu (10/12/2023).
Menurutnya, salah satu aspek penting yang tidak boleh luput diajarkan dalam di dunia pendidikan adalah pengembangan karakter siswa. "Sehingga di dalam pembelajaran tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya, tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik," katanya.
Fahrizal mengatakan, pengembangan karakter akan membentuk kepribadian seseorang, sehingga mereka akan menjadi pribadi yang selalu berpikir positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ia mencontohkan negara Skandinavia yang terdiri dari Finlandia, Islandia, Swedia, Denmark, dan Norwegia. Deretan negara itu memiliki indeks paling bahagia di dunia berdasarkan World Happiness Report.
Rahasia hidup di negara paling bahagia tersebut ternyata kuncinya adalah pendidikan, kesehatan warga yang terjamin, dan kepercayaan kepada pemerintah yang kuat.
"Jika kami bandingkan negara dengan indeks bahagia tinggi di dunia, seperti Norwegia, Denmark, dan Finlandia, ternyata negara itu memiliki sistem pendidikan terbaik dan kesehatan yang terjamin," kata Ketua Program Pengembangan Sekolah Unggulan Berasrama, Yayasan Abdi Bangsa-ICMI.
"Para penduduk Finlandia cenderung akan menikmati hidup apa adanya dan tidak menginginkan sesuatu yang berlebih. Jika dikaitkan dengan konsep Islam yakni kesederhanaan dan bersyukur," katanya.
Bahkan di negara tersebut dukungan sosial dan hubungan antarmanusia jauh lebih baik, saling menjaga, dan tidak saling menyerang antarsesama. Menurutnya, hal tersebut juga diajarkan dalam Islam.
Dia melanjutkan, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat diperlukan dukungan pemerintah terkait antikorupsi.
Fahrizal membandingkan di negara yang menyandang predikat paling bahagia, masyarakatnya sangat percaya kepada pemerintah yang tidak akan menyalahgunakan uang pajak dan mengalokasikannya sepenuhnya untuk kepentingan serta kesejahteraan rakyat.
Politikus PKS Fahrizal Zain pendidikan seharusnya dapat membuat siswa lebih bahagia dalam belajar bukan malah sebaliknya.
"Karena pendidikan yang baik itu lahir dari rasa penasaran siswa, sehingga mereka mampu menjawab rasa penasaran itu dengan kemauan untuk belajar," kata pemerhati pendidikan Indonesia ini dalam keterangannya, Minggu (10/12/2023).
Menurutnya, salah satu aspek penting yang tidak boleh luput diajarkan dalam di dunia pendidikan adalah pengembangan karakter siswa. "Sehingga di dalam pembelajaran tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya, tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik," katanya.
Fahrizal mengatakan, pengembangan karakter akan membentuk kepribadian seseorang, sehingga mereka akan menjadi pribadi yang selalu berpikir positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ia mencontohkan negara Skandinavia yang terdiri dari Finlandia, Islandia, Swedia, Denmark, dan Norwegia. Deretan negara itu memiliki indeks paling bahagia di dunia berdasarkan World Happiness Report.
Rahasia hidup di negara paling bahagia tersebut ternyata kuncinya adalah pendidikan, kesehatan warga yang terjamin, dan kepercayaan kepada pemerintah yang kuat.
"Jika kami bandingkan negara dengan indeks bahagia tinggi di dunia, seperti Norwegia, Denmark, dan Finlandia, ternyata negara itu memiliki sistem pendidikan terbaik dan kesehatan yang terjamin," kata Ketua Program Pengembangan Sekolah Unggulan Berasrama, Yayasan Abdi Bangsa-ICMI.
"Para penduduk Finlandia cenderung akan menikmati hidup apa adanya dan tidak menginginkan sesuatu yang berlebih. Jika dikaitkan dengan konsep Islam yakni kesederhanaan dan bersyukur," katanya.
Bahkan di negara tersebut dukungan sosial dan hubungan antarmanusia jauh lebih baik, saling menjaga, dan tidak saling menyerang antarsesama. Menurutnya, hal tersebut juga diajarkan dalam Islam.
Dia melanjutkan, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat diperlukan dukungan pemerintah terkait antikorupsi.
Fahrizal membandingkan di negara yang menyandang predikat paling bahagia, masyarakatnya sangat percaya kepada pemerintah yang tidak akan menyalahgunakan uang pajak dan mengalokasikannya sepenuhnya untuk kepentingan serta kesejahteraan rakyat.
(abd)