Menkominfo Budi Arie Dorong Pemilu Damai 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menkominfo Budi Arie mendorong agar kampanye Pemilu 2024 berjalan damai. Pemilih pada Pemilu 2024 harus cerdas dan menjaga ruang digital tetap sehat.
"Sebagai upaya menyukseskan Pemilu 2024, KPU telah menetapkan narasi besar pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Guna mendukung narasi tersebut, Kominfo juga mendorong kampanye Pemilu damai 2024," ungkap Budi Arie dalam keterangannya Sabtu (9/12/2023).
Menurut Budi, narasi Pemilu damai 2024 berfokus pada pesan untuk menggunakan hak pemilih dan dipilih, menjadi pemilih cerdas dan menjaga ruang digital agar tetap sehat bijak, dan kondusif.
Budi berkaca pada pemilu di negara lain yang berdampak pada kualitas demokrasi akibat disinformasi. "Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan literasi digital dan tidak begitu saja percaya akan suatu berita, apalagi ikut andil dalam menyebarkan hoaks atau berita palsu," katanya.
Budi menuturkan, sebanyak 42 persen warga Indonesia percaya terhadap disinformasi soal pemilu dan hal ini perlu diantisipasi.
"Jika tidak diantisipasi, disinformasi akan menimbulkan polarisasi. Hal itu akan berdampak pada kepercayaan publik ke penyelenggara pemilu," tuturnya.
"Sebagai upaya menyukseskan Pemilu 2024, KPU telah menetapkan narasi besar pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Guna mendukung narasi tersebut, Kominfo juga mendorong kampanye Pemilu damai 2024," ungkap Budi Arie dalam keterangannya Sabtu (9/12/2023).
Menurut Budi, narasi Pemilu damai 2024 berfokus pada pesan untuk menggunakan hak pemilih dan dipilih, menjadi pemilih cerdas dan menjaga ruang digital agar tetap sehat bijak, dan kondusif.
Budi berkaca pada pemilu di negara lain yang berdampak pada kualitas demokrasi akibat disinformasi. "Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan literasi digital dan tidak begitu saja percaya akan suatu berita, apalagi ikut andil dalam menyebarkan hoaks atau berita palsu," katanya.
Budi menuturkan, sebanyak 42 persen warga Indonesia percaya terhadap disinformasi soal pemilu dan hal ini perlu diantisipasi.
"Jika tidak diantisipasi, disinformasi akan menimbulkan polarisasi. Hal itu akan berdampak pada kepercayaan publik ke penyelenggara pemilu," tuturnya.
(hab)