Interaksi dengan Komunitas Sejarah Makassar, Alam Tekankan Konsep Museum Ramah Milenial
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Muhammad Zinedine Alam Ganjar berkeliling mengunjungi salah satu objek wisata di Makassar yakni Rotterdam Fort dan Museum La Galigo, Jalan Ujung Pandang No 2, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/12/2023).
Berdasarkan pantauan pukul 13.00 WIB, Alam didampingi oleh pemandu wisata mengunjungi benteng Rotterdam untuk mengenang sejarah. Kemudian benteng itu bersebelahan dengan Museum La Galigo, Sulawesi Selatan.
Tampak Alam menggunakan kaus berwarna putih dengan celana panjang hitam memandangi objek sejarah Provinsi Sulawesi Selatan itu. Adapun koleksi yang dipamerkan antara lain keramik, piring, emas, dester tradisional Sulawesi Selatan, dan beberapa mata uang.
Ada juga peralatan permainan rakyat, peralatan rumah tangga seperti peralatan dapur tradisional, peralatan kesenian seperti kecapi, ganrang bulo, puik-puik, dan sebagainya. "Ini adalah Museum La Galigo. Kita memiliki 5 ribu koleksi dibagi berbagai jenis," ucap pemandu wisata.
Usai memutari benteng, Alam melakukan dialog dan berinteraksi dengan komunitas anak muda yang memiliki minat mengenai sejarah.
Dalam dialog yang membentuk bundaran kecil di lapangan Benteng Rotterdam itu mereka tampak memberikan aspirasinya. Terutama untuk memodernisasi Museum La Galigo dan Benteng Rotterdam agar dapat menarik bagi kalangan muda.
"Implementasinya variatif, di sini mungkin bisa dibuat lapangan skateboard, basket, atau tempat makan FnB dan sebagainya," jelas Alam.
Namun, Alam menekankan pentingnya komunikasi antara semua pihak agar modernisasi objek bersejarah itu dapat diterima masyarakat serta situs bersejarahnya tetap dijaga kelestariannya.
"Perlunya komunikasi, kalau dilibatkan maka ada yang kelola dan ada yang jaga. Mereka diajak mulai dari proses berpikirnya," ujar anak tunggal Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti itu.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Berdasarkan pantauan pukul 13.00 WIB, Alam didampingi oleh pemandu wisata mengunjungi benteng Rotterdam untuk mengenang sejarah. Kemudian benteng itu bersebelahan dengan Museum La Galigo, Sulawesi Selatan.
Tampak Alam menggunakan kaus berwarna putih dengan celana panjang hitam memandangi objek sejarah Provinsi Sulawesi Selatan itu. Adapun koleksi yang dipamerkan antara lain keramik, piring, emas, dester tradisional Sulawesi Selatan, dan beberapa mata uang.
Ada juga peralatan permainan rakyat, peralatan rumah tangga seperti peralatan dapur tradisional, peralatan kesenian seperti kecapi, ganrang bulo, puik-puik, dan sebagainya. "Ini adalah Museum La Galigo. Kita memiliki 5 ribu koleksi dibagi berbagai jenis," ucap pemandu wisata.
Usai memutari benteng, Alam melakukan dialog dan berinteraksi dengan komunitas anak muda yang memiliki minat mengenai sejarah.
Dalam dialog yang membentuk bundaran kecil di lapangan Benteng Rotterdam itu mereka tampak memberikan aspirasinya. Terutama untuk memodernisasi Museum La Galigo dan Benteng Rotterdam agar dapat menarik bagi kalangan muda.
"Implementasinya variatif, di sini mungkin bisa dibuat lapangan skateboard, basket, atau tempat makan FnB dan sebagainya," jelas Alam.
Namun, Alam menekankan pentingnya komunikasi antara semua pihak agar modernisasi objek bersejarah itu dapat diterima masyarakat serta situs bersejarahnya tetap dijaga kelestariannya.
"Perlunya komunikasi, kalau dilibatkan maka ada yang kelola dan ada yang jaga. Mereka diajak mulai dari proses berpikirnya," ujar anak tunggal Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti itu.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(kri)