Pola Debat Cawapres Berubah, Pengamat: KPU Sedang Merencanakan Sesuatu yang Buruk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan jika pola debat Cawapres berubah menandakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang merencanakan suatu yang buruk.
"Jadi KPU menurut saya sedang merencanakan sesuatu yang buruk kalau sampai debat Cawapres itu dihilangkan, hanya ada debat Capres dan boleh didampingi oleh Cawapres atau debat Cawapres boleh didampingi oleh Capresnya," ungkap Dedi kepada MNC Portal Indonesia pada Sabtu (2/12/2023).
Dedi menuturkan, upaya tersebut terkesan tendensius untuk membela salah satu kandidat yakni Gibran Rakabuming Raka. "Itu saya kira terkesan tendensius untuk membela salah satu kandidat," ujarnya.
Dedi menilai bahwa sosok Gibran paling minim dibanding Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maupun Mahfud MD baik dari sisi pengalaman hingga kapasitas gagasan yang ditawarkan.
"Kenapa? karena mungkin dari sisi pengalaman, kapasitas komunikasi termasuk kapasitas menyampaikan gagasan Gibran yang paling minim dibandingkan dengan Muhaimin Iskandar atau Mahfud MD," ujarnya.
"Muhaimin 30 tahun bagian dari parlemen Indonesia, Mahfud MD punya kelengkapan pengalaman dari politisi di parlemen, sebagai bagian dari yudikatif termasuk bagian dari eksekutif," ucapnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan KPU telah menetapkan debat Capres dan Cawapres tetap berlangsung 5 kali. Rinciannya, 3 kali debat capres dan 2 kali cawapres.
"Jadi KPU menurut saya sedang merencanakan sesuatu yang buruk kalau sampai debat Cawapres itu dihilangkan, hanya ada debat Capres dan boleh didampingi oleh Cawapres atau debat Cawapres boleh didampingi oleh Capresnya," ungkap Dedi kepada MNC Portal Indonesia pada Sabtu (2/12/2023).
Dedi menuturkan, upaya tersebut terkesan tendensius untuk membela salah satu kandidat yakni Gibran Rakabuming Raka. "Itu saya kira terkesan tendensius untuk membela salah satu kandidat," ujarnya.
Dedi menilai bahwa sosok Gibran paling minim dibanding Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maupun Mahfud MD baik dari sisi pengalaman hingga kapasitas gagasan yang ditawarkan.
"Kenapa? karena mungkin dari sisi pengalaman, kapasitas komunikasi termasuk kapasitas menyampaikan gagasan Gibran yang paling minim dibandingkan dengan Muhaimin Iskandar atau Mahfud MD," ujarnya.
"Muhaimin 30 tahun bagian dari parlemen Indonesia, Mahfud MD punya kelengkapan pengalaman dari politisi di parlemen, sebagai bagian dari yudikatif termasuk bagian dari eksekutif," ucapnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan KPU telah menetapkan debat Capres dan Cawapres tetap berlangsung 5 kali. Rinciannya, 3 kali debat capres dan 2 kali cawapres.
(hab)