Daftar KSAD Kelahiran Yogyakarta, Nomor 1 Jenderal Bintang 5
loading...
A
A
A
Kelak ayah Pangeran Diponegoro naik takhta bergelar Hamengku Buwono III. Dengan silsilah demikian, Widodo termasuk priyayi Jawa. Tak mengherankan namanya kemudian dikenal sebagai Raden Widodo.
Taruno Hartono dikenal taat beribadah. Kealimannya itu diajarkan kepada anak-anaknya. Selepas magrib, Widodo pun mengaji dan belajar ilmu agama. Seiring perjalanan waktu, Widodo kecil menempuh sekolah menengah pertama.
Ketika kelas III, salah satu gurunya bernama Iskandar selalu mengobarkan semangat melawan penjajah. Dia mendorong murid-muridnya untuk mendaftarkan diri masuk pendidikan Pembela Tanah Air (Peta). Widodo memutuskan untuk ikut serta.
“Sebenarnya Widodo tidak ingin ikut Peta, tapi karena dianjurkan dan semangatnya terbakar, akhirnya dia berangkat ke Bogor,” tulis Dinas Sejarah Angkatan Darat dalam buku biografi ‘Jenderal TNI R Widodo, Potret Dedikasi Seorang Prajurit kepada Bangsa. Dari sinilah karier militer Widodo bermula.
Dia pernah menjabat KSAD ke-19 pada periode 1997-1998. Wiranto lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Dikutip dari laman resmi Perpusnas, Wiranto pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1987-1991.
Setelah tidak lagi menjabat ajudan presiden, karier militernya meningkat ketika menjabat sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan KSAD. Selepas KSAD, ia diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab (sekarang menjadi Panglima TNI) pada 1998.
Pada masa itu terjadi pergantian kepemimpinan nasional dan ia tetap dipertahankan sebagai Pangab di era Presiden B.J. Habibie. Usai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden ke-4 RI, Wiranto dipercaya sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, meskipun kemudian dinonaktifkan dan mengundurkan diri.
Wiranto pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada 2016-2019. Saat itu, Wiranto menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang direshuffle menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Dia pernah memenangkan Konvensi Partai Golongan Karya (Golkar). Setelah memenangi Konvensi Golkar, dia mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2004 bersama pasangan kandidat wakil presiden Salahuddin Wahid.
Taruno Hartono dikenal taat beribadah. Kealimannya itu diajarkan kepada anak-anaknya. Selepas magrib, Widodo pun mengaji dan belajar ilmu agama. Seiring perjalanan waktu, Widodo kecil menempuh sekolah menengah pertama.
Ketika kelas III, salah satu gurunya bernama Iskandar selalu mengobarkan semangat melawan penjajah. Dia mendorong murid-muridnya untuk mendaftarkan diri masuk pendidikan Pembela Tanah Air (Peta). Widodo memutuskan untuk ikut serta.
“Sebenarnya Widodo tidak ingin ikut Peta, tapi karena dianjurkan dan semangatnya terbakar, akhirnya dia berangkat ke Bogor,” tulis Dinas Sejarah Angkatan Darat dalam buku biografi ‘Jenderal TNI R Widodo, Potret Dedikasi Seorang Prajurit kepada Bangsa. Dari sinilah karier militer Widodo bermula.
3. Wiranto
Dia pernah menjabat KSAD ke-19 pada periode 1997-1998. Wiranto lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Dikutip dari laman resmi Perpusnas, Wiranto pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1987-1991.
Setelah tidak lagi menjabat ajudan presiden, karier militernya meningkat ketika menjabat sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan KSAD. Selepas KSAD, ia diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab (sekarang menjadi Panglima TNI) pada 1998.
Pada masa itu terjadi pergantian kepemimpinan nasional dan ia tetap dipertahankan sebagai Pangab di era Presiden B.J. Habibie. Usai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden ke-4 RI, Wiranto dipercaya sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, meskipun kemudian dinonaktifkan dan mengundurkan diri.
Wiranto pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada 2016-2019. Saat itu, Wiranto menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang direshuffle menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Dia pernah memenangkan Konvensi Partai Golongan Karya (Golkar). Setelah memenangi Konvensi Golkar, dia mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2004 bersama pasangan kandidat wakil presiden Salahuddin Wahid.